(Noonatea) Nothing Last Forever

Sejatinya tidak ada yang abadi didunia ini

persahabatan , percintaan , kekayaan , Hidup

dan masih banyak lagi …

membenani orang lain dengan masalah yang ia punya bukanlah gayanya

tidak ada yang mengetehaui apa yang sedang terjadi dalam hidupnya

termasuk sahabatnya sendiri

ketika dia selalu diam akan masalah hidupnya  dan tersenyum

saat itu orang berkata

bahwa dia baik-baik saja…

***

‘Persahabatan’ tentu setiap orang yang hidup didunia ini menginginkan nya mereka terlahir dengan ego ingin bersosialisasi dengan orang lain karena sejatinya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Matahari , Bulan , dan Bintang tidak akan bersinar tanpa bantuan langit sebagai tempat mereka berpijak begitu juga dengan seorang gadis bernama Kim Tae Yeon mungkin dia akan lupa bagaimana caranya untuk mendongak tanpa bantuan Jung Soo Yeon.

Dua tahun yang lalu ketika Seoul sedang dilanda hujan lebat membuat Tae Yeon terpaksa membatalkan niatnya kembali kerumah dia memutuskan untuk tetap tinggal di perpustakan kampusnya.

Tae Yeon tahu dia tidak akan baik-baik saja dengan situasi yang seperti ini sunyi , gelap , gemuruh suara hujan dan petir membuatnya takut bergidik ngeri disudut ruangan .

Tubuhnya sudah cukup basah membuatnya kedinginan dan tidak tahu bagaimana caranya untuk menghangatkan dirinya . Tae Yeon memeluk kakinya saat itu dia menyandarkan kepalanya ke lutut mencoba untuk meredakan rasa ketakutan dan kedinginan yang melandannya malam itu.

Wajah cantiknya mulai memucat dia merasakan ngilu disekujur tubuhnya Tae Yeon mencoba untuk mengatur napasnya malam itu dadanya terasa sesak seperti ditinju membuatnya mengeluarkan suara batuk.

Tae Yeon menutup mulutnya dengan satu tangannya dia tahu apa yang akan keluar dari mulutnya tersebut . darah , cairan berwarna merah itu keluar dari mulutnya setelah melihat itu dia merasakan pusing yang begitu kuat sehingga dirinya tak sadarkan diri disudut ruangan perpustakaan.

Udara semakin dingin suhu mulai menurun hingga mencapai titik 10 derajat selsius tidak ada yang tahu bahwa ada seorang gadis tak sadarkan diri didalam perpustakaan.

 

***

“Oh Kau sudah bangun?”

Tanya seorang gadis dengan rambut berwarna coklat gelap , rambutnya terurai panjang dan dia sangat cantik, Soo Yeon. Dia duduk ditepi ranjang seraya meraba dahi Tae Yeon.

“Kau siap..pa? ak—ku diman…mana?”

Tanya Tae Yeon panik ketika mendapati dirinya terbagun didalam kamar bernuansa putih dengan ornamen klasik yah hampir sama seperti apa yang ia lihat di drama televisi .

Tae Yeon terperanjat seketika dia langsung bangun dari tidurnya kemudian terududuk , diam bingung tidak tahu harus berkata apa Tae Yeon memegangi sekujur tubuhnya memastikan apakah dia masih baik-baik saja atau tidak sedangkan si pemilik kamar hanya tersenyum saja melihatnya.

“Aku Soo Yeon , kau dikamar ku”

“apa yang terjadi pada ku?”

“jika kau terjebak hujan dan tak bisa pulang tak seharusnya kau berdiam diri di perpustakaan masih ada tempat untuk mu menunggu hujan berhenti lagipula semalam masih ada beberapa yang tetap tinggal di kampus…”

Jelas Soo Yeon panjang lebar Tae Yeon mendengarkan nya dengan seksama

“ah ya aku belum menjelaskan nya , semalam kau tidak sadarkan diri jadi aku membawa mu pulang karena ku pikir rumah mu cukup jauh dari kampus . kau Kim Tae Yeon bukan?”

“apa kau melihat kartu identitas ku?”

“tentu aku melihatnya tapi tenanglah aku tidak melakukan apapun pada dompetmu”

Jawab Soo Yeon dengan ramah seraya memberikan dompet berwarna hitam kepada pemiliknya Tae Yeon.

 

Sejak saat itu Tae Yeon dan Soo Yeon mulai dekat dan memulai sebuah pertemanan . Soo Yeon dia adalah mahasiswi fakultas design busana karena mimpinya adalah menjadi seorang Designer .

Soo Yeon terlahir dari keluarga yang sangat kecukupan baik secara materi dan nonmateri dia dibesarkan dengan sangat baik oleh kedua orangtuanya sehingga dirinya tumbuh menjadi seorang gadis cantik dengan kepribadian baik.

Soo Yeon sangat populer dikalangan mahasiswa kampus namun tak satupun dari mereka berani mendekati dirinya mereka merasa bahwa Soo Yeon terlalu tinggi derajatnya untuk dijadikan seorang teman.

Yah… Soo Yeon terkadang memang suka menyendiri karena dirinya kerap kali disebut sebagai ‘ice princess’ dia dingin namun sebenarnya Soo Yeon memiliki kepribadian yang hangat …

Banyak dari mereka yang menilai Soo Yeon hanya melalui kesan pertama lalu melabeli Soo Yeon seenaknya dengan sebutan ‘ice princess’ .

Meskipun segalanya sudah terpenuhi namun Soo Yeon masih merasakan ada sesuatu yang kurang dari hidupnya ya ‘persahabataan’ kalimat itu tidak pernah ada dalam hidupnya.

Soo Yeon belum pernah merasakan hal itu karena dia belum menemukan seseorang yang tepat dia menginginkan seseorang yang bisa menerimanya sebagai ‘Jung Soo Yeon’ bukan ‘Anak dari CEO brand ternama’.

Dunia sangat keras tidak ada orang yang tak meinginkan uang mungkin skalanya berbuat jujur hanya satu dari sepuluh orang . Yah jujur dan tulus itu sangat mahal harganya…

 

***

Kim Tae Yeon , dia hidup sendiri di kota yang keras ini di usia nya yang masih belia saat itu dirinya memutuskan untuk hijrah dari kampung halaman nya menuju Seoul karena Tae Yeon ingin mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dari teman sekolahnya saat itu.

Keinginan Tae Yeon melanjutkan pendidikan dibidang Matematika sangat besar , dia sangat menyukai Matematika bahkan Tae Yeon bisa menyelesaikan soal Matematika dengan memejamkan matanya.

Namun seiring waktu berlalu sesuatu yang sudah dialaminya sejak lama semakin memburuk , Tae Yeon mengidap penyakit yang tidak diketahui oleh orang lain termasuk orang tuanya sendiri.

Dia memutuskan untuk tidak menceritakannya kepada siapapun dia tidak ingin memebenani orang lain . Tae Yeon tetap terlihat kuat dan baik-baik saja dia masih tersenyum kepada banyak orang namun tak seorang pun tahu apa yang ia rasakan sesungguhnya.

 

***

Pertemuan singkat kala itu membuat dua orang dengan kepribadian yang bertolak belakang menjadi satu . Tae Yeon dan Soo Yeon mulai berteman tanpa memikirkan kekurangan mereka masing-masing.

Saat bertemunya dengan Soo Yeon , Tae Yeon merasakan bahwa penyakit yang dialaminya kian hari kian membaik dirinya menjadi jarang batuk darah dan merasakan rasa pusing dikepalanya.

Begitu juga dengan Soo Yeon dia menjadi sering tertawa dan terbuka lebih dari biasanya dia menceritakan banyak pengalaman kepada Tae Yeon membuat Tae Yeon semakin terinspirasi.

Hampir setiap hari sepulang nya dari kampus mereka berdua selalu pergi bersama menceritakan keluh kesah satu sama lain karena dengan berbagi atau bertukar pikiran masalah bisa terselesaikan.

Dunia begitu indah untuk Soo Yeon namun tidak untuk Tae Yeon gadis itu harus berjuang melawan penyakit yang sudah diidap nya selama bertahun-tahun Tae Yeon tahu dia tidak akan bisa menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang sarjana.

Namun dengan semua usaha nya dia mencoba untuk memberikan yang terbaik.

Apa Soo Yeon tahu tentang penyakit Tae Yeon?

Tidak , walaupun sudah dua tahun lebih mengenal Tae Yeon dan menjadi orang terdekat gadis itu tidak tahu bahwa dunia sahabatnya sangat sulit lebih sulit dari apa yang ia bayangkan.

Yang Soo Yeon tahu Tae Yeon adalah gadis terbaik yang pernah ia kenal dalam hidupnya , Tae Yeon selalu mengajarkannya untuk bersyukur tentang apa yang ia punya .

Karena apa?… Tae Yeon juga ingin memiliki kehidupan seperti Soo Yeon namun ia tahu hal itu sangat ‘mustahil’ . mempunyai teman seperti Soo Yeon adalah hal terindah dalam hidup seorang Kim Tae Yeon.

 

***

“jika aku sudah menjadi seorang designer kau akan menjadi modelnya!”

“kau gila? Aku pendek tidak mungkin menjadi seorang model kau ini ada-ada saja menghina ku atau bagaimana?”

Kemudian mereka tertawa satu sama lain , Soo Yeon sering kali meminta Tae Yeon menjadi model dari busana yang ia design nya walaupun saat itu Soo Yeon belum menjadi seorang designer.

Karena menurut Soo Yeon , Tae Yeon sangat cantik walaupun tinggi badannya tidak semampai tapi Tae Yeon cantik dimatanya!

Soo Yeon selalu ingat bagaimana Tae Yeon memperhatikannya saat itu , Tae Yeon selalu memantau apa yang dilakukannya dari belakang layaknya seorang Ibu jika Soo Yeon dilanda kesulitan tanpa banyak bicara Tae Yeon akan membantunya.

Itulah gunanya ‘persahabatan’ , persahabatan mereka sangat indah hidup keduanya menjadi lebih bersinar dan berarti ketika mereka bersama mereka merasakan sebuah ikatan ilahi yang tidak dapat dihancurkan begitu saja.

***

Setelah dua tahun lebih hubungan persahabatan mereka perlahan-lahan mulai memburuk . Saat itu Soo Yeon sangat sibuk menyelesaikan tugas skripsinya dia jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengan Tae Yeon.

Persaingan di Korea sangat ketat membuat Soo Yeon sangat sibuk hingga terkadang dia hanya mendapatkan tidur selama 3 jam. Soo Yeon tidak ingin membuat orang tua nya kecewa maka dari itu dia berusaha dengan sangat baik terhadap skripsinya ini supaya bisa lulus dengan mudah.

Sejak saat itu dirinya sudah jarang menghubungi atau pergi bersama Tae Yeon lagi selain skripsi diam-diam Soo Yeon menemukan seseorang yang membuatnya merasa nyaman sehingga dirinya lupa akan Tae Yeon.

Padahal Tae Yeon adalah satu-satunya orang yang selalu setia mendengarkan keluh-kesah dirinya namun karena suatu hal manusia bisa berubah begitu saja karena sejatinya jika manusia menemukan hal yang ‘lebih’ mereka akan terus mengejarnya.

Seseorang yang sedang dekat dengan Soo Yeon adalah seorang CEO yang akan membantu dirinya membangun usaha dibidang busana kelak .

“ketika menemukan yang baru kau akan lupa dengan yang lama” kalimat itu sudah tidak asing lagi didunia yang keras ini . memang setiap orang yang datang pasti akan pergi tidak ada yang abadi didunia ini termasuk seorang sahabat sekali pun…

 

Lalu apa yang terjadi dengan Tae Yeon? Gadis itu diam-diam menghilang dari kampus penyakitnya kian hari kian memburuk Tae Yeon tahu hidupnya tidak akan lama lagi.

Jujur dia merindukan sesosok sahabat , Soo Yeon. Namun dia sadar dirinya tak lebih dari gadis miskin yang pada akhirnya akan terisishkan dari dunia ini.

Tidak banyak hal yang bisa Tae Yeon lakukan saat itu yang ada dalam pikirannya adlaah “aku hanya ingin menghilang dengan tenang”.

Dia sadar tidak ada yang abadi didunia ini kecuali kepentingan dirinya sendiri . sahabat , kekasih mereka akan dengan mudanya menusuk mu dari belakang karena mereka tahu kekurangan mu.

Tae Yeon memutuskan untuk meninggalkan flat nya yang sudah jelek ini . dia mengambil seluruh uang tabungannya untuk biaya perawatannya di rumah sakit.

Tae Yeon mengidap penyakit kanker kian hari rambutnya makin menipis alisnya sudah tak setebal dulu wajahnya semakin pucat.

Tersenyum… itu satu-satunya hal yang bisa ia lakukan karena dengan senyuman dapat membuat hati seseorang bahagia.

Dia tidak meminta para dokter dan suster untuk melakukan operasi terhadapnya , Tae Yeon hanya meminta “rawatlah aku dengan baik”.

Jika dia melakukan operasi kemungkinannya untuk sembuh sangat kecil dia tidak mau pergi terlalu cepat maka dari itu dirinya memutuskan untuk tidak melakukannya seraya menunggu hari ulangtahunnya…

Di hari ulangtahunnya nanti Tae Yeon tidak menginginkan kesembuhan dia hanya ingin keberadaannya sangat berarti bagi seseorang.

Seorang sahabat yang telah menghilang dari kehidupannya , Tae Yeon hanya ingin Soo Yeon hidup dengan bahagia dan senang bisa bertemu dengan dirinya…

 ***

09 Maret …

Soo Yeon selalu bilang bahwa dia sangat ingat dengan tanggal itu dia tidak akan bisa melupakannya karena itu adalah hari ulangtahun Tae Yeon.

Tae Yeon tersenyum melihat kalender yang berada diatas meja dia teringat akan Soo Yeon hari yang ia nanti-nanti sudah tiba . perlahan-lahan bulir-bulir air mata turun membasahi pipinya

Sudah satu bulan dia berada di rumah sakit ini namun Tuhan tak kunjung memintanya untuk kembali , Tae Yeon selalu menunggu Tuhan memintanya kembali karena dia sudah tidak bisa merasakan rasa sakit ini terlalu lama…

Dirinya sudah terkulai lemas diatas ranjang lengkap dengan selang infus ditangannya .

“ Tuhan dihari ulangtahun ku ini , aku hanya ingin kau meminta ku kembali”

Tae Yeon berdoa memejamkan matanya seraya tersenyum , sejak saat itu dia tidak pernah membuka matanya kembali.

Tae Yeon sudah pergi dengan tenang tidak ada orang yang tahu bagaimana dia melalui detik-detik terakhirnya didunia ini .

Ketika suster masuk kedalam kamarnya untuk memberikan obat , suster itu senang karena Tae Yeon bisa tidur dengan nyenyak namun saat itu waktunya Tae Yeon untuk minum obat .

Suster memutuskan untuk membangunkan Tae Yeon namun gadis itu tak kunjung membuka matanya ketika suster memegang pergelangan tangan Tae Yeon perlahan-lahan matanya berkaca-kaca.

Tae Yeon sudah pergi dengan tenang… suster itu mulai menangis ketika mengetahui pasien terdekatnya sudah tidak bernapas lagi.

Malam itu kesedihan melanda rumah sakit dimana Tae Yeon dirawat semua orang yang mengenalnya merasakan kesedihan yang amat mendalam mereka masih tidak percaya bahwa gadis bernama Kim Tae Yeon sudah pergi untuk selama-lamanya tepat dihari ulangtahunnya…

 

***

Soo Yeon baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya , dia terdiam duduk ditepi ranjang seraya memperhatikan foto-foto yang terpajang di dinding kamarnya .

Dia teringat akan seseorag yang sudah lama telah hilang dari hidupnya , dia teringat akan Tae Yeon.

Diambilnya ponsel didalam tas ketika Soo Yeon menekan tombol pembuka kunci ponsel tanggal 09 Maret terpampang jelas dilayar ponsel tersebut.

Dia baru ingat bahwa hari ini adalah hari ulangtahun Tae Yeon seketika Soo Yeon langsung berdiri dan mengambil kunci mobil.

 

Malam itu Soo Yeon menyambangi tempat tinggal Tae Yeon namun pemiliknya berkata bahwa Tae Yeon sudah pindah sejak satu bulan yang lalu.

Soo Yeon menghembuskan napasnya perlahan perasaan menyesal menghantamnya dengan keras membuat dirinya menangis . menangis karena telah melupakan seseorang yang telah memberikan banyak arti dari kehidupan untuk dirinya.

Soo Yeon memutuskan untuk mengetuk pintu si pemilik rumah

“ada apa lagi?”

desis wanita berbadan gemuk berusia 40 tahun tersebut .

“apa kau tahu Kim Tae Yeon pindah kemana?”

Tanya Soo Yeon dia sangat berharap bahwa bibi ini tahu dimana Tae Yeon tinggal . bibi itu diam sejenak menyandar diambang pintu wajahnya terlihat seperti seseorang yang sedang berpikir.

“sebentar sepertinya dia meninggalkan sesuatu”

Ujar bibi tersebut , dia berlalu meninggalkan Soo Yeon untuk mengambil sesuatu setelah beberapa detik kemudian dia kembali membawa sebuah amplop berwarna coklat.

“apa kau bernama Soo Yeon? Dia bilang jika ada seorang gadis mencarinya berikan ini untuknya”

Ujar bibi tersebut seraya menyerahkan amplop coklat kepada Soo Yeon

“ya! Ya aku bernama Soo Yeon , terimakasih banyak bibi atas bantuannya”

Soo Yeon membungkuk memberikan hormat kemudian dia berjalan meninggalkan tempat yang lusuh ini .

Soo Yeon membuka amplop tersebut dia membaca nya dengan seksama rasa penasaran mulai melandanya

“Mungkin sudah saat nya kau untuk mengetahui hal ini

ketika kau selesai membaca surat ini temui aku dirumah sakit Seoul

-Kim Tae Yeon-“

Berbagai macam presepsi muncul memenuhi pikiran Soo Yeon sebenarnya apa yang terjadi dengan Tae Yeon? Mengapa dia memintanya untuk menemui dirinya dirumah sakit?

Tanpa pikir panjang Soo Yeon menekan tombol start engine mobilnya menginjak gas lalu melesat sejauh mungkin meninggalkan asap kendaraan.

***

Sesampainya dirumah sakit Soo Yeon langsung menghampiri meja resepsionis

“apa ada yang bernama Kim Tae Yeon disini?”

“tunggu sebentar”

Ujar resepsionis tersebut. Soo Yeon merasa sangat cemas dia tidak bisa berhenti menghentakan kakinya dan menggigit bibir bawahnya pelan .

“ada , dia berada di lantai 3 no 47”

“terimakasih”

Ujar Soo Yeon dia langsung berlari mencari lift untuk tiba disana . perasaannya mulai cemas sebenarnya apa yang terjadi pada Tae Yeon mengapa dia tidak pernah mengetahui hal ini?

Saat keluar dari lift Soo Yeon berjalan cepat mencari kamar no 47 dia terlihat sangat panik . ketika tiba didepan kamar tersebut dengan segenap hati Soo Yeon membuka pintunya.

Digesernya pintu kamar tersebut sehingga menghasilkan suara aneh membuat orang yang berada didalam menengok kearah pintu.

Saat dia masuk kedalam , Soo Yeon mendapati seorang dokter dan suster serta seseorang yang ia kenal , yang sangat ia rindukan sudah memejamkan matanya dengan damai .

“An..anda siapa?”

Tanya seorang dokter namun Soo Yeon tidak menjawab , perlahan-lahan ia melangkah mendekati Tae Yeon kakinya serasa melemas kepalanya terasa pusing pandangannya kabur ketika mendapati Tae Yeon dengan kondisi seperti itu.

Soo Yeon memeluk Tae Yeon begitu erat dia menangis sejadi-jadinya ketika mendengar suster berkata “nona Tae Yeon sudah pergi dengan tenang”.

Soo Yeon merasakan rasa penyesalan yang amat mendalam dia tidak pernah percaya bahwa Tae Yeon akan pergi dengan cepat.

“mengapa? Mengapa kau tidak pernah menceritakannya pada ku….”

Isak Soo Yeon dia terus menggoyangkan tubuh Tae Yeon . dia merasa sangat menyesal dan tidak berguna ketika meminta maaf dan mengucapkan selamat ulangtahun dihadapan seseorang yang sudah kembali kepada Tuhan.

Ucapannya semua sia-sia karena Tae Yeon sudah tidak bisa lagi mendengarnya lagi tak seperti sedia kala…

Ketika Tuhan mendatangkan seseorang yang berarti untuk hidupmu jagalah dia walaupun apapun yang diberikan oleh Tuhan tidak pernah abadi.

Berkatalah yang baik kepadanya jika kau masih memiliki kesempatan , meminta maaflah kepadanya jika kau masih diberi kesempatan , buatlah dia tersenyum jika kau masih diberi kesempatan.

Karena ketika Tuhan sudah memintanya kembali tidak ada yang bisa kau lakukan tidak ada yang bisa kau rasakan selain penyesalan…

Hidup manusia bisa berubah menjadi bertolak belakang ketika Tuhan sudah berkehendak , hiduplah layaknya hari ini adalah hari terakhir mu…

 

-FIN-

 

4 thoughts on “(Noonatea) Nothing Last Forever

  1. Anjirr!! >_< ff nya sad tpi keren. Ahh taengsic brakhir tragis. Mereka cuma saling menyayangi sbg shbt atau lebih thor? Bkin lgi ff taengsic atau taeny yah thor??

  2. kisah seorang sahabat yg saling menyayangi.. 🙂 ini ff keren bgt! jarang ada ff yg kaya gini 🙂 ffnya couple kesukaan ku 😉 taengsic ❤

Leave a reply to TS07 Cancel reply