(Noonatea) Our Wedding – 20 [Last Chapter]

Mendengar hal ini rasanya seperti

mendapat sebuah tamparan

menjalankan sebuah pernikahan

bukan atas dasar saling mencintai

melainkan atas dasar

untuk menolong seseorang yang membutuhkan

cinta dari seorang wanita

OUR WEDDING

Author : Noonatea

Cast : Byun Baekhyun – Hwang Shihyun

Genre : Marriage life – Drama – fluff

part 1 part 2 part 3 part 4 part 5 part 6 part 7a part 7b part8 part9 part10 part11 part 12 part 13 part 14 part 15 part 16 part 17 part 18 part 19

***

Tahun sudah berganti namun musim dingin masih enggan beralih menjadi musim semi yah.. masih harus menunggu beberapa waktu lagi untuk melihat semua tumbuhan bersemi terutama cherry blossom atau yang akrab disapa dengan bunga sakura.

Tidak ada liburan untuk merayakan pergantian tahun yang Baek Hyun janjikan kala itu tapi itu semua bukanlah masalah untuk Shi Hyun  baginya selama bisa melihat Baek Hyun tersenyum karena keadaannya itu sudah lebih dari cukup.

Ya…. bahagia memang sesederhana itu

Setelah empat hari dirawat dirumah sakit akhirnya Shi Hyun bisa kembali kerumah kini keadaan nya berangsur-angsur membaik baik secara fisik maupun mental.

Shi Hyun rindu dengan rumah , dia rindu memasak makan pagi , siang , dan malam untuk Baek Hyun , dia rindu dengan suara kaleng Baek Hyun , dan juga… dia rindu tertidur disamping Baek Hyun.

Ketika Baek Hyun membukakan pintu untuknya Shi Hyun langsung berlari lalu menghempaskan tubuhnya disofa wajahnya terlihat berseri-seri dia sangat senang akhirnya bisa kembali kerumah dan menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Baek Hyun tersenyum karena dia melihat Shi Hyun bahagia dia melangkah mendekati sofa kemudian duduk disamping Shi Hyun membiarkan tangannya meraih bahu Shi Hyun

“Bagaimana? apa kau senang bisa kembali kerumah?”

“apa menurutmu tidak boleh?”

“apa aku terlihat seperti melarang mu?”

Shi Hyun menjauh dari Baek Hyun dia menggembungkan pipinya

“Baek Hyun sehari saja jangan memulai sesuatu dengan ku , apa kau tidak bisa?”

Baek Hyun tersenyum smirk dia bergeser mendekati Shi Hyun kemudian memajukan wajahnya ke wajah Shi Hyun

“memulai apa nona Byun?”

“singkirkan wajah jelek mu dari wajah cantik ku ini sangat mengganggu”

Ujar Shi Hyun seraya menyingkirkan wajah Baek Hyun yang menghalangi pandangannya kemudian mereka berdua kembali duduk seperti semula . hening tidak ada percakapan diantara mereka

“boleh aku tertidur dibahu mu? Aku sangat membutuhkannya”

Rengek Shi Hyun manja sambil menariki lengan kaus Baek Hyun

“tidak boleh”

Ujar Baek Hyun cuek seketika wajah Shi Hyun berubah menjadi kesal dia mengerucutkan bibirnya mengalihkan pandangannya dari Baek Hyun

“aku belum selesai bicara , maksud ku kau tidak boleh jauh-jauh dari ku”

Baek Hyun terkekeh kemudian dia mengelus rambut Shi Hyun membawanya kedalam pelukan. Suasana kembali hening perlahan-lahan Baek Hyun mulai merasakan kantuk lalu dia terpejam terlelap bersama Shi Hyun dipelukkannya.

-Our Wedding-

Kian hari keadaan Jun Myeon semakin membaik hari ini dia sudah siap untuk pindah dari rumah sakit menuju rumah tahanan .

Perasaan menyesal bertubi-tubi menghantamnya andai saja dia bisa memutar waktu kembali seperti semula dia rindu Jun Myeon si kecil yang selalu taat kepada ibunya , menyayangi adiknya Jun Ho.

Jun Ho berdiri dihadapan Jun Myeon dia menangis ketika melihat kakaknya harus hidup seperti ini , sejak tadi Jun Myeon hanya menunduk saja lantai rumah sakit lebih menarik untuknya.

Ketika Jun Ho mulai mendekatinya menepuk bahunya pelan Jun Myeon berani mendongakkan wajahnya saat menatap dalam kedua bola mata Jun Ho hati Jun Myeon serasa di sayat oleh pedang.

Dia sudah tidak bisa menahannya lagi Jun Myeon mendaratkan kepalanya tepat dibahu Jun Ho dia menangis sejadi-jadinya suaranya terdengar jelas

“Maafkan Aku Jun Ho , Maafkanlah aku”

Ujar Jun Myeon disela-sela isak tangisnya perlahan tangan Jun Ho membelai rambut Jun Myeon

“aku berharap setelah ini kau akan hidup dengan baik hyung”

Jun Myeon menjauh dari Jun Ho kemudian dia berjalan bersama kedua orang polisi yang sejak tadi memegangi bahunya .

Dia berjalan membiarkan Jun Ho menatapi punggungnya perlahan-lahan Jun Myeon menghilang dari pandangan Jun Ho.

Sudah saatnya untuk Jun Myeon menghadapi kenyataan , kenyataan yang selalu mengejarnya kemana pun ia pergi dimana pun ia bersembunyi.

Sejatinya tidak ada manusia yang ingin dihukum namun setiap perbuatan pasti selalu bersama dengan pertanggung jawaban.

Semua aset milik Jun Myeon kini ditangani oleh Jun Ho , beruntungnya polisi tidak menyita semua aset miliknya karena perusahaan tersebut memenuhi syarat legal berdirinya perusahaan.

Jun Ho sudah menangani semua pembayaran pajak perusahaan Jun Myeon , kini laki-laki berusia 19 tahun itu harus mengalami kenyataan pahit tidak ada canda tawa layaknya seorang remaja yang ada dipikirannya saat ini bagaimana caranya perusahaan berdiri dengan baik.

Terkadang ada saatnya dimana Jun Ho ingin sekali memukuli Jun Myeon sampai mati karena ulah Jun Myeon dirinya ikut terkena getahnya namun dia sadar hidup kakaknya jauh lebih menderita.

 

“Semua ini sudah takdir Tuhan bukan?”

 

– Our Wedding –

Mulai hari ini Baek Hyun sudah kembali bekerja banyak sekali urusan yang harus diselesaikan karena sudah sekitar sepuluh hari dia mengambil cuti tentang insiden itu sampai saat ini Baek Hyun masih enggan memberitahu sang istri dia takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkanya.

Seiring waktu berjalan Tuan Byun atau ayah Byun Baek Hyun merasa iba pada anak sematawayangnya dia tidak tega melihat putra nya harus bekerja keras setiap hari dan tak pernah mengenal kata ‘berlibur’ sejak satu bulan belakangan ini.

Akhirnya ia memutuskan untuk mencari seseorang yang dapat membantu Baek Hyun menyelesaikan tugasnya seorang sekretaris tidaklah cukup Baek Hyun membutuhkan seorang pria yang memang cukup ahli dalam bidang Baek Hyun.

Dengan itu Baek Hyun bisa kembali kerumah tepat waktu dan setiap Sabtu-Minggu dia bisa menikmati akhir pekan bersama istri dan keluarga itulah hal sederhana yang didambakan setiap pengusaha seperti Baek Hyun.

“Ayah sudah mengutus seseorang yang akan membantu pekerjaan mu”

Tuan Byun membuka pembicaraan seraya menyesap kopi hitamnya yang masih mengepulkan asap.

“aku sangat berterimakasih Ayah , tapi apa dia bisa dipercaya?”

“apa kau meragukan Ayahmu?”

Sang Ayah yang keras kepala tak mau mengalah dengan anaknya

“maksud ku mempercayai seseorang itu sangat sulit”

“lalu… apa kau mempercayai seseorang yang saat ini menjadi istri mu sulit? Bukankah kalian berdua dijodohkan? Bahkan saat itu kalian tidak mengenal satu sama lain”

Pukulan telak dari sang Ayah untuk Baek Hyun . Yah! Dia tidak bisa memenangkan perdebatan dengan Ayahnya akhirnya dia memilih menunduk menghembuskan napas perlahan.

“baiklah aku memilih mempercayai dirimu Ayah!”

 

– Our Wedding –

Sekitar pukul Tujuh malam Baek Hyun sudah kembali kerumah , karena Xi Lu Han (seseorang yang diutus Ayahnya untuk membantu Baek Hyun) pekerjaannya menjadi lebih ringan.

Ia terduduk di sofa masih dengan pakaian kerjanya sambil melipat kedua tangan di depan dada raut wajahnya terlihat seperti seseorang yang sedang berpikir .

Siang tadi dia mendapat surat pemberitahuan dari pengadilan bahwa besok Jun Myeon akan melaksanakan sidang dan Baek Hyun wajib datang karena dia adalah korban dari kejadian itu.

Baek Hyun bingung harus datang atau tidak mungkin lebih tepatnya harus memberitahu Shi Hyun atau diam saja , ia menghembuskan napas perlahan lalu menyandarkan kepalanya di sofa.

“apa kau baik-baik saja?”

Tanya Shi Hyun , ia langsung mengambil tempat duduk disamping Baek Hyun.

“tentu aku baik-baik saja hanya sedikit lelah”

Ujar Baek Hyun seraya tersenyum

“kau berbohong Baek Hyun”

“berbohong bagaimana? Aku baik-baik saja sungguh”

Baek Hyun menyangkal namun sejauh apapun ia melakukannya tetap Shi Hyun akan selalu mengetahui bahwa dia sedang berbohong.

Shi Hyun menangkup wajah Baek Hyun dengan kedua tangannya

“aku sudah tahu semuanya”

Shi Hyun tersenyum menatap kedua bolamata Baek Hyu begitu dalam seakan-akan dia sudah mengetahui rahasia terbesar Baek Hyun.

“tt…tau apa??”

Baek Hyun membelalakan matanya perlahan-lahan jantungnya berdegup kencang dia mulai panik.

“Insiden itu….”

Shi Hyun terdiam sejenak kemudian dia melanjutkan kalimatnya

“kau dengan Jun Myeon”

“darimana kau mengetahui hal itu?”

“apa penting untuk kau mengetahui hal itu? Mengapa kau tak pernah menceritakannya kepada ku? Mengapa kau memendamnya serindian? Mengapa kau tak pernah membagi masalah mu dengan ku?”

Shi Hyun menatap Baek Hyun dalam-dalam , tatapannya seperti seseorang yang sedang kecewa ya dia kecewa mengapa Baek Hyun memendam masalah nya sendirian.

Baek Hyun menghembuskan napas perlahan kemudian dia meraih tangan Shi Hyun di genggamnya erat-erat

“bukannya tidak mau berbagi dengan mu hanya saja…”

“hanya apa?”

“hanya saja aku tidak mau kau ikut terluka membuat ku sembuh dari penyakit homoseksual itu sudah sangat amat lebih dari cukup aku tidak mau kau kembali merasakan sakit yang seharusnya tidak  kau rasakan”

“B – B….-Baek Hyun”

“aku tahu awalnya kau tidak mau menikah dengan ku tapi karena kau berhati malaikat kau mau menuruti permintaan orang tua mu dan membantu ku itu alasanya mengapa aku tidak mau memberitahu mu”

Jelas Baek Hyun panjang lebar membuat Shi Hyun terdiam seribu bahasa dia tidak mengerti bahwa selama ini Baek Hyun sangat menyayanginya.

Tidak mau membuat Shi Hyun terluka.. ya hanya itu yang Baek Hyun inginkan dan itu alasan mengapa ia tidak mau melibatkan Shi Hyun kedalam masalahnya dengan Jun Myeon baginya Shi Hyun sudah membantunya sangat banyak selama ini.

Tanpa kehadiran Shi Hyun mungkin Baek Hyun masih tersesat didalam jurang kegelapan . tapi bagaimanapun juga sebuah rahasia buruk maupun baik akan tetap terbongkar seiringnya waktu…

 

Shi Hyun mulai menangis , ia menangis bahagia karena Tuhan mempertemukannya dengan seseorang yang merasa sangat beruntung telah memilikinya…

– Our Wedding –

Setelah menerima vonis hukuman penjara selama Lima tahun Jun Myeon hanya bisa tersenyum getir menatapi jeruji sel dihadapannya.

Bukan hal ini yang dirinya inginkan Jun Myeon hanya menginginkan dirinya , Jun Ho dan Ibu yang sudah lama menghilang bisa berkumpul kembali seperti sedia kala . Jun Myeon kesepian , dia kecewa , sedih dan semuanya bergerumul menjadi satu menghasilkan dendam.

Shi Hyun yang kemarin ikut menghadiri sidang pun juga tidak percaya bahwa Jun Myeon akan mengalami kejadian seperti ini yang membuatnya menganga terkejut tapi terlepas dari itu semua baik Shi Hyun maupun Baek Hyun percaya bahwa Jun Myeon adalah orang yang baik hanya saja ia khilaf saat itu.

“ada yang ingin bertemu dengan mu , keluarlah”

Ujar polisi yang sedang bertugas

“s..siapa? adakah yang mau menjenguk ku?”

“kau tidak akan tahu jika kau tidak keluar”

Akhirnya Jun Myeon berdiri dengan langkah yang lemas ia membuntuti polisi yang berjalan didepannya.

Saat memasuki ambang pintu ruang jenguk Jun Myeon melihat seseorang yang membuatnya sangat terkejut mulutnya menganga matanya membulat seolah tak percaya layaknya berada didalam mimpi .

Matanya mulai memanas ketika pikirannya memutar kembali kenangan dimasa lalu layaknya kaset kusut . nyeri…itu yang dirasakan hatinya saat ini matanya mulai berair Jun Myeon menangis…

“Ib…ibu”

Wanita paruh baya yang dipanggilnya ibu itu hanya tersenyum yah senyum bahagia meskipun takbisa dipungkiri bahwa hatinya juga sakit ketika melihat anak sulungnya mendekam dipenjara.

“Kim Jun Myeon…”

Ujar sang ibu terbata-bata ingin sekali dia memeluk anak sulungnya begitu erat namun apa boleh buat? Mereka terpisahkan oleh sebuah kaca sakit memang ketika sudah berhadapan namun masih terhalang oleh sesuatu.

Kini ruangan itu dipenuhi oleh isak tangis sudah bertahun-tahun Jun Myeon tidak melihat Ibunya dan ini pertama kalinya Jun Myeon menangis , menangis untuk seorang Ibu yang sudah membawanya ke dunia ini tanpa sang Ibu dirinya tidak mungkin ada…

 

– Our Wedding –

Pagi-pagi sekali Nyonya Park sudah keluar dari kedai makan miliknya dengan mengenakan balutan baju hangat serta syal di lehernya . kedai makan nya memang tidak terlalu mewah namun cukup berkelar selama sepuluh tahun menghilang Nyonya Park memutuskan untuk merintis bisnis kecil-kecilan dengan menggunakan keahlian nya dalam memasak.

Selama itu juga ia selalu menunggu kedatangan kedua putranya rasa rindu itu tak pernah bisa dideskripsikan dengan apapun. Namun sayang Jun Myeon dan Jun Ho tak pernah mencarinya hingga akhirnya Nyonya Park mengetahui keberadaan Jun Myeon melalui berita di televisi.

“Hae Yoon ibu titipkan kedai ini kepada mu , ibu akan pergi ke Seoul untuk beberapa waktu”

Ujar Nyonya Park kepada anak angkat sematawayangnya di halaman kedai itu.

“baik Bu , hati-hati di jalan pakailah pakaian yang hangat aku akan merindukan ibu! Sampaikan salam ku kepada putra tampan ibu!”

Hae Yoon tersenyum seraya melambaikan tangannya .

Hae Yoon sudah bersama Nyonya Park selama delapan tahun tentu dia mengetahui semua tentang Nyonya Park begitu juga sebaliknya.

Mereka tinggal dikota Daegu , itu sebabnya mengapa Nyonya Park menitipkan kedainya kepada Hae Yoon untuk beberapa waktu karena dia harus bersama Jun Myeon di Seoul.

 

– Our Wedding –

Baek Hyun dan Shi Hyun sedang berjalan bersama menyusuri jalan setapak tepi sungai Han seraya menikmati senja.

Baek Hyun semakin mengeratkan pegangan tangannya dengan Shi Hyun membuat gadis itu tersenyum bahagia mereka saling bertatap satu sama lain untuk beberapa detik kemudian kembali mengalihkan pandangan mereka ke hamparan sungai yang luas.

“kau suka?”

Tanya Baek Hyun

“menurut mu bagaimana?”

Jawab Shi Hyun

“tentu kau akan selalu menyukai apa yang aku lakukan untuk mu”

Ledek Baek Hyun diakhir dengan suara tawa kecil

Saat ini rasanya ingin sekali Shi Hyun meremas-remas wajah Baek Hyun demi Tuhan wajahnya sangat menggemaskan seperti balita mungkin?

“Baek Hyun”

“Hm?”

“apa kau mau menuruti permintaan ku?”

“tentu , aku akan berusaha untuk itu”

“Assa!”

“memang apa permintaan mu?”

“aku ingin melanjutkan pendidikan ku di awal musim semi nanti , aku ingin melanjutkan ke Universitas Yonsei”

Baek Hyun memberhentikan langkahnya kemudian dia memperhatikan Shi Hyun dengan tatapan heran

“kau yakin? Apa mereka mau menerima siswa yang sudah menikah?”

“tentu”

Jawab Shi Hyun mantap , Baek Hyun hanya memiringkan kepalanya menatap Shi Hyun dengan tatapan yang sangat meneliti

“jangan tatap aku seperti itu , apa menurut mu aku tak cukup pintar untuk sekolah disana? Aku tahu Baek Hyun kau alumni dari Universitas itu”

“bukan itu maksud ku , jika kau bersekolah itu artinya aku harus menunda diri menjadi seorang Ayah dari anak-anak mu”

Ejek Baek Hyun

“Hei!”

Seru Shi Hyun kesal kemudian dia mencubiti perut Baek Hyun habis-habisan membuatnya meringis kesakitan Baek Hyun benar-benar membuatnya kesal.

“baiklah-baiklah aku akan menuruti permintaan mu , tapi ada syarat nya”

“apa itu?”

Tanya Shi Hyun antusias

“kau harus masuk Universitas itu dengan usaha mu sendiri”

“Ahh itu terlalu sulit tidak bisakah kau meminta koneksi dari sana?”

Rengek Shi Hyun manja , Ya.. dia tahu bahwa suaminya mempunyai beberapa koneksi di Universitas bergengsi itu

“melanjutkan sekolah atau mempunyai anak lebih cepat? Terserah kau saja”

Ujar Baek Hyun santai kemudian dia melanjutkan langkahnya berlalu meninggalkan Shi Hyun yang masih mengerucutkan bibirnya.

“Baiklah aku akan mengikuti syaratmu!”

Seru Shi Hyun , Baek Hyun tersenyum penuh kemenangan mendengar hal itu .

– Our Wedding –

Satu Tahun Kemudian…

 

“Aku akan selalu menunggu mu”

Ujar seorang wanita seraya tersenyum melihat pemuda berwajah tampan dengan kulit putih pucat dihadapannya.

“hati-hati dengan ucapan mu”

“Sungguh aku akan selalu menunggu mu Kim Jun Myeon”

Suaranya terdengar sangat matap , Hae Yoon.

Sudah enam bulan belakangan ini ia sering mengunjungi Jun Myeon selama delapan tahun hanya mengetahui nya melalui cerita dari Nyonya Park .

Mendengar cerita Nyonya Park , Hae Yoon yakin bahwa Jun Myeon adalah orang baik dan ketika memutuskan untuk pergi ke Seoul bersama dengan Nyonya Park untuk menemui Jun Myeon dan Jun Ho perlahan namun pasti Hae Yoon hanya memperuntukkan hatinya untuk Jun Myeon seorang.

“apa kau tetap mencintaiku ketika aku mulai menua dan tak kunjung menikahi mu nanti?”

Tanya Jun Myeon memastikan dia tidak mau wanita sebaik Hae Yoon harus rela membuang waktunya demi menunggu orang seperti dirinya.

Hae Yoon tersenyum geli mendengar pertanyaan Jun Myeon

“setiap orang pasti akan menua kau menua aku pun menua aku yakin kau akan menikahi ku”

“kau masih harus menunggu empat tahun lagi , apa itu tidak terlalu lama?”

“tidak ada yang lebih lama dari penantian seorang ibu untuk anaknya selama sepuluh tahun . aku akan tetap menunggu mu”

Jun Myeon tersenyum bahagia walaupun ia masih bertanya kepada Tuhan apa layak orang sepertinya diberikan anugerah seperti ini?

Terlepas dari itu semua ia sangat amat bahagia karena dia tahu alasan dari kejadian ini ia dapat kembali bertemu dengan sang ibu setelah sepuluh tahun lamanya dan datang seorang wanita berhati malaikat yang siap menerima Jun Myeon apa adanya.

“ibu aku bolehkan menjadi menantu mu kelak?”

Hae Yoon menoleh kebelakang melihat Nyonya Park yang duduk seraya tersenyum memperhatikan percakapan Hae Yoon dan Jun Myeon

“tentu aku mengizinkan mu”

Ketika mendengar hal itu ingin sekali Hae Yoon melompat tinggi atau berteriak kepada semua orang bahwa ia sangat bahagia saat ini.

Namun sayang semua nya harus terhenti ketika jam besuk tahanan sudah habis Jun Myeon harus kembali begitu juga dengan Hae Yoon walaupun setiap pertemuan mereka selalu dibatasi oleh kaca namun itu tidak menggoyahkan keinginan mereka untuk selalu bersama setidaknya Hae Yoon harus menunggu selama empat tahun lagi…

– Our Wedding –

Baek Hyun tidur begitu lelap , tangannya melingkari perut Shi Hyun membuat pemiliknya sulit untuk bergerak . Shi Hyun yang sudah terbangun sejak tadi perlahan-lahan melepaskan tangan Baek Hyun dari peruntnya membuat Baek Hyun melenguh pelan.

Shi Hyun berdiri dari tempat tidur lalu dia berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil dan sikat gigi.

 

dua menit kemudian…

 

Ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang tak biasa atau murung lebih tepatnya kemudian duduk di samping Baek Hyun yang masih tertidur sehingga membuat bed cover menghasilkan suara aneh dan akhirnya Baek Hyun melenguh pelan , ia terbangun.

“Tidur yang melelapkan”

Gumam Baek Hyun tak jelas seraya merentangkan tangan kanan nya lalu kepalanya beralih tertidur diatas perut Shi Hyun.

“kau mungkin melakukan nya , jauhkan kepala mu dari perut ku!”

Ujar Shi Hyun dengan nada sinis

“apa yang salah sekarang?”

Gumam Baek Hyun

“bangun lah dari tempat tidur jangan seperti orang yang tidak bijaksana”

Jawab Shi Hyun kemudian Baek Hyun yang masih setengah sadar itu pun akhirnya terbangun duduk di samping Shi Hyun dengan matanya yang setengah terpejam.

“apa aku kena marah lagi pagi ini? Apa masalah pagi ini?”

Shi Hyun menghembuskan napas perlahan kemudian dia memberikan sebuat test-pact kepada Baek Hyun  yang sejak tadi dipegangnya.

“Ini yang menjadi masalah”

Kata Shi Hyun , Baek Hyun yang sejak tadi terpejam akhirnya membuka matanya kemudian menerima benda yang Shi Hyun berikan .

“ini apa?”

“lima minggu yang lalu aku memberitahu mu bahwa kita tidak bisa melakukannya jika tidak punya alat pengaman bukan begitu? tapi mengapa kau memaksa ku untuk melakukan  nya?”

Baek Hyun terdiam sejenak mencerna perkataan Shi Hyun kemudian di perhatikannya baik-baik test pact itu .

Seketika wajah Baek Hyun berubah menjadi sangat gembira dia beranjak dari tempat tidur lalu melompat-lompat seraya bersorak

“AKU AKAN MENJADI SEORANG AYAH! ISTRI KU HAMIL!~”

Baek Hyun melompat kegirangan rasanya seperti terbang menembus langit ke tujuh sungguh ia sangat amat bahagia mengetahui hal ini .

Shi Hyun tersenyum memperhatikannya walaupun kehamilan ini akan memberi sedikit masalah dalam kehidupannya sebagai mahasiswi tapi tidak apa jika itu bisa membuat Baek Hyun bahagia lagipula pernikahan mereka sudah didaftarkan.

Baek Hyun memeluk Shi Hyun begitu erat lalu ia menatap kedua bolamata Shi Hyun dalam-dalam membuat semburat merah muda menghiasi wajah Shi Hyun.

Baek Hyun mengelus puncak kepala Shi Hyun kemudian ia mencium dahi Shi Hyun lembut penuh kasih sayang .

Sangat bahagia dan bersyukur itu yang mereka rasakan saat ini menjadi seorang Ayah adalah keinginan sebagian besar kaum laki-laki di Dunia ini.

 

– Our Wedding –

Tidak terasa sudah satu tahun lamanya mereka bersama sebagai sepasang suami dan istri ini semua sungguh diluar bayangan mereka , mereka tidak pernah memikirkan bahwa pernikahan mereka akan seindah ini .

Musim semi telah berganti dengan musim panas dan Baek Hyun pun menepati janjinya untuk mengajak Shi Hyun berlibur kepantai . hembusan angin pantai desiran suara ombak sungguh suara yang merdu dan membuat setiap pendengarnya merasakan ketenangan.

tak ada lagi suara desingan dan klakson mobil yang selalu bersautan ditengah keramaian kota saat ini . Baek Hyun dan Shi Hyun berjalan bertelanjang kaki membiarkan kaki-kaki mereka dibasahi oleh air ombak.

ketenangan… itu yang mereka rasakan saat ini rasanya ingin sekali memberhentikan waktu biarkan hal ini tetap terjadi untuk waktu yang lama namun sejatinya manusia tidak pernah bisa melakukan hal itu kehidupan harus terus berjalan tidak peduli apa yang terjadi.

“aku harap kita bisa melakukan hal ini setiap hari aku merindukan mu Baek Hyun”

ucap Shi Hyun , ya gadis itu sangat merindukan perlakuan manis suaminya sejak memasuki perguruan tinggi waktunya untuk Baek Hyun menjadi berkurang.

“aku harap kau sedang tidak merayu ku saat ini”

ledek Baek Hyun

Shi Hyun menghentikan langkahnya melepaskan genggaman tangannya dari Baek Hyun lalu ia menarik kerah baju Baek Hyun tanpa meminta izin kemudian CHU! Shi Hyun memberi kecupan manis tepat dibibir Baek Hyun.

“kau benar-benar merayu ku , kau ingin lebih?”

“tidak”

jawab Shi Hyun seraya menjulurkan lidah nya , meledek Baek Hyun lalu ia melanjutkan kembali langkahnya menyusuri bibir pantai sambil menikmati senja .

baru beberapa langkah Shi Hyun menjauh Baek Hyun langsung menarik tangannya mendekap Shi Hyun memeluknya dari belakang menghadap ke arah barat dimana matahari akan terbenam.

Baek Hyun membenamkan kepalanya diantara bahu dan leher Shi Hyun membuat pemiliknya bergidik ngeri namun ia tetap tenang karena demi Tuhan ia sangat menyukai hal ini. Baek Hyun melingkarkan tangan nya diperut Shi Hyun melingkari jemarinya dengan jemari Shi Hyun.

hembusan angin pantai meniup wajah mereka berdua membuat mereka merasakan kesegaran yang tak pernah mereka rasakan

“kau suka?”

tanya Baek Hyun

“aku akan selalu menyukai perlakuan manis mu”

“Shi Hyun..”

“Ya?”

“kau tahu?”

“apa?”

“kau segalanya yang aku cari selama ini , maukah kau selalu berada disamping ku?”

“tentu aku akan selalu disamping mu , mau kah kau melindungi ku Byun Baek Hyun?”

“tidak ada alasan untuk tidak melindungi mu Hwang Shi Hyun”

ujar Baek Hyun lalu ia semakin mengeratkan jemari nya dengan jemari Shi Hyun menumpu dagunya di bahu Shi Hyun . dia tidak pernah tahu bahwa akhirnya akan menjadi seperti ini dia sangat mencintai Shi Hyun karena kehadirannya sangat berarti untuk Baek Hyun.

sejatinya cinta memang buta karena cinta mereka tak pernah mengingat akan kekurangan seseorang yang mereka cintai . Shi Hyun sangat tahu bagaimana kehidupan Baek Hyun dimasa lalu tapi ia tahu mencela kekurangan Baek Hyun bukanlah hal yang baik ya memang Baek Hyun dulu mempunyai penyakit yang tak biasa penyakit yang membuat setiap pendengar nya ingin muntah tapi karena kesungguhan nya Tuhan memberikan keajaiban karena bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin di Dunia ini…

Bagi Baek Hyun , Shi Hyun adalah sesosok wanita yang nyaris sempurna ia rela harus menikah dengan Baek Hyun saat itu melupakan semua rasa ketidak sukaan dan tetap bertahan untuk merubah Baek Hyun , wanita itu sungguh seperti malaikat Baek Hyun sangat bersyukur karena dipertemukan dengan Shi Hyun . tidak ada alasan untuk berhenti mencintai Shi Hyun…

“cinta bukanlah mengorbankan sesuatu untuk orang lain

melainkan menyempurnakan sesuatu bersama orang lain”

-THE END-

79 thoughts on “(Noonatea) Our Wedding – 20 [Last Chapter]

Leave a reply to Waya Cancel reply