(Noonatea) What He’s My Husband – FINAL CHAPTER

-What He’s My Husband-

-RETURN-

“when you finally married with someone who shows you that ‘waiting’ for a very long time is fantastic”

Author : Noonatea

Cast : Oh Sehun – Kim Hanna (OC)

Genre : School Life – Marriage Life – Romance

Leght : Chapter

Teaser Part 1 part 2 part 3 part 4 part 5 part 6 part 7 part 8 part 9 part 10 part 11 part 12 part 13 new teaser

Delapan tahun bukan lah waktu yang singkat…

***

Setelah menekan tombol yang secara otomatis membuka seluruh tirai yang menutupi jendela apartemen nya , Hanna berjalan ke arah meja kerjanya karena sejak tadi laptop yang selalu membantu nya untuk menyelesaikan pekerjaan terus mengeluarkan suara.

“aku bahkan belum mengatur mode sleep astaga mengapa sikap ceroboh ku tak pernah hilang?” Hanna bergumam meruntuki kecerobohan dirinya sendiri.

Saat ia bersandar pada bangku nya , Hanna melihat jelas nama Soojung terpampang di layar tersebut .

“mengapa mengabaikan panggilan ku?” Soojung yang berada disebrang sana langsung mengintrogasi nya seperti maling yang ketahuan mencuri sesuatu.

“apakah kau itu , sebelum nya?” Hanna berpura-pura tidak tahu

“maaf aku cukup sibuk akhir-akhir ini” Hanna menambahkan, ia meneliti meja kerja nya sesaat yang tampak berantakan karena letak majalah dan beberapa berkas tak beraturan . oh ini cukup membuat nya pusing

“Hanna-ya kau terlihat seperti mayat hidup? Aku hanya ingin mengingatkan bahwa pekan depan sekolah kita akan memperingati hari jadi yang ke tiga puluh” ujar Soojung panjang lebar.

Soal Hanna terlihat seperti mayat hidup itu memang benar pasalnya sudah dua hari ia tidak mendapatkan tidur karena tuntutan pekerjaan sebagai seorang fashion Journalist yang memaksanya untuk tetap berjaga , menulis , dan menghadiri satu demi satu acara fashion di berbagai negara bagian , di Amerika.

Yah setidak nya ia bisa tidur walaupun hanya tiga jam , hari ini…

“ku anggap itu sebagai pujian Soojung , aku sudah mengetahui nya saat aku tiba di sini surat undangan tepat sampai dirumah ku”

lalu siapa yang mengabari mu selain diri ku?”

“Chanyeol , dia dengan cepat memberitahu ku . astaga baru saja aku dua minggu disini dan minggu selanjutnya aku harus terbang kembali ke Seoul . oh tidak…” Hanna menutup muka nya frustasi oh ayolah membutuhkan waktu kurang lebih lima belas jam untuk tiba disana , menyebalkan?

“kau akan datang , oke?” Soojung memaksanya untuk ‘setuju’ mereka sedang melakukan panggilan video terlihat jelas Soojung sedang sibuk memanjakan bayi laki-laki nya .

Sekolah dimana mereka menimba ilmu akan merayakan hari jadi yang ke 30 , Hanna mendapatkan undangan tersebut secara lisan melalui Soojung karena ia sedang tidak berada di Seoul saat ini melainkan di Washington DC.

kita akan bernostalgia , Hanna” Soojung menambahkan , wanita itu bersikeras bahwa Hanna harus datang ke hari perayaan tersebut.

“kita sudah bertemu beberapa minggu yang lalu di San Fransisco , jika kau lupa”

tapi tidak di sekolah kita , Hanna” balas Soojung.

Dia benar , hari terakhir Hanna menginjakkan kakinya di sekolah sudah beberapa tahun yang lalu ketika mereka masih remaja.

“apa kau tidak tidur? Sepertinya Manse sudah mengantuk” ujar Hanna ketika melihat bayi yang dipangku Soojung mulai mengantuk .

nanti , setelah ku pastikan kau akan datang” Soojung tetap bersikeras

“tidurlah , aku akan datang” ujar Hanna menegaskan

“tentu , kau harus datang . bye”

“bye”

Hanna menyelesaikan panggilan video tersebut kemudian ia mengambil jacket nya untuk sekedar melakukan rutinitas di pagi hari , ya lari pagi di lingkungan tempat ia tinggal akan sangat menyegarkan.

Hanna keluar dari lobi apartemen nya seperti biasa ia akan selalu memberikan senyum pagi nya untuk sekuriti yang senantiasa berjaga disana.

“lari pagi lagi nona?” sekuriti tersebut bertanya kepada Hanna , ya dia sudah tahu kebiasaan Hanna.

“bisa kah kau buka kan itu untuk ku , pak?” ujar Hanna , dengan seulas senyum dibibirnya.

“tentu , dia sedang menunggu mu nona . apa kau berencana untuk memiliki keturunan yang baik dengan pria di ujung sana?” sekuriti itu bertanya lalu melemparkan pandangan nya kearah pria yang sudah sangat akrab dengan Hanna , Junmyeon.

Hanna tersenyum sejenak lalu menjawab pertanyaan sekuriti itu

“ aku dan dia berteman dengan baik . aku tidak mungkin melakukan hal itu”

“bukankah teman bisa menyukai satu sama lain?”

Hanna tidak menjawab melainkan tersenyum , berlalu meninggalkan sekuriti tersebut .

Terkadang ia merasakan bahwa waktu berlalu begitu cepat , banyak sekali hal-hal yang terjadi diluar fantasi nya seperti berteman baik dengan Junmyeon.

Hanna tidak pernah menyangka bahwa dia dan Junmyeon kembali bersekolah ditempat yang sama mereka sudah berbagi banyak cerita selama delapan tahun belakangan ini .

Saat ini Hanna dan Junmyeon sedang duduk di bangku taman untuk sekedar merelaksasikan otot kaki mereka seraya menyaksikan orang-orang berlalu lalang untuk menjalani rutinitas masing-masing.

“banyak yang mengatakan kau dan aku adalah sepasang kekasih , namun kenyataan nya tidak seperti itu” Junmyeon membuka pembicaraan seraya sesekali meneguk sebotol air yang pegangnya sejak tadi.

“jangan membuat dirimu mendengar hal yang tidak kau inginkan , Junmyeon”

“penolakan?”

“aku yakin kau akan bertemu dengan seseorang yang menerima mu apa adanya” Hanna menegaskan dengan nada yang ramah.

“pasti karena pria yang selalu mengirimi mu kata-kata indah dan sebuket bunga mawar merah muda”

Hanna tertawa lepas mendengar ungkapan Junmyeon , terdengar seperti anak kecil yang tidak dibelikan permen-mungkin.

“rahasia…”

“ku pikir kita teman” kata Junmyeon lalu ia menghembuskan napas perlahan.

“kau akan menemukan kebahagiaan mu , kawan . sudah waktunya aku bersiap-siap ke kantor . sampai bertemu nanti” Hanna beranjak dari bangku taman seraya menepuk bahu Junmyeon pelan kemudian ia berlari ke gedung apartemen yang tak jauh dari tempat dia dan Junmyeon beristirahat.

 

Dan sejujur nya ini sudah kesekian kalinya Hanna merasa berdosa terhadap Junmyeon , namun laki-laki itu tak ubahnya meminta Hanna dan Dia menjadi lebih dari sekedar teman meski Junmyeon tahu bahwa Hanna sudah memiliki ‘seseorang’ dihatinya.

 

Sudah banyak sekali hal yang terjadi selama delapan tahun belakangan ini , selama delapan tahun itu pula seseorang selalu mengirimkan Hanna sebuket bunga mawar biru atau mawar merah .

karena sebenarnya diam-diam mereka sedang berjuang untuk menjadi ‘idaman’ satu sama lain.

***

“sekali lagi ku tegas kan aku hanya meneruskan bisnis keluarga ku” ujar seorang pria dengan nada ramah ketika di interviu untuk sebuah majalah seusai melakukan pemotretan.

“mengapa anda menjawab demikian?” ujar seorang jurnalis , saat ini mereka sedang melakukan interviu secara empat mata karena hanya ada satu narasumber dan satu penanya.

“karena aku hanya seseorang yang beruntung menjadi keturunan keluarga ‘Oh’” ya Oh Sehun adalah narasumber dalam interviu ini.

jawaban anda selalu sama dalam setiap interviu , oke aku akan beralih ke pertanyaan selanjut nya. Bagaimana anda melalui masa-masa sulit dalam hidup anda? Berdasarkan kabar yang ada , saat semasa sekolah anda selalu mendapatkan peringkat terakhir . benar begitu?”

Sehun tersenyum sejenak “ah ya masa-masa sulit” mendengar kalimat itu mengingat nya akan banyak hal yang ia lalui selama delapan tahun belakangan ini dan yang paling sulit adalah saat ia menjadi seorang mahasiswa di salah satu universitas bergengsi di Korea .

Sehun harus bekerja keras untuk tetap menjaga indeks prestasi nya setidaknya paling rendah di angka tiga , dia masih ingat sekali bagaimana rasanya ketika semua kartu kredit dan mobil nya diambil oleh sang Ayah karena Sehun melakukan absen cukup banyak dan saat itu ia harus bekerja paruh waktu demi menghidupi dirinya sendiri .

“Ayah seperti ini karena Ayah ingin mengajari mu arti sebuah kehidupan dan kerja keras , nak” ya kalimat itu masih menempel dengan jelas dibenak Sehun.

“jadi bagaimana anda melalui masa-masa sulit anda , Sehun-ssi?” jurnalis itu mengulangi pertanyaan nya kembali.

“ah ya , aku melalui nya dengan terus mengingat bahwa ada seseorang yang sedang menunggu kesuksesan ku” ucap Sehun demikian diiringi dengan seulas senyum dibibirnya.

Jurnalis itu menganggukan kepalanya mendengar pernyataan Sehun “kedengaran nya semakin menarik , kalau boleh menjelaskan siapa seseorang itu?”

Belum sempat Sehun menjawab pertanyaan jurnalis tersebut seorang asisten sudah menghampirinya untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya .

“Maaf tapi ini sudah lewat sepuluh menit” Ujar Sehun dengan intonasi nada rendah seraya melihat arloji nya lalu ia beranjak dari duduk nya kemudian berjalan meninggalkan tempat tersebut.

 

Seiring berjalan nya waktu Sehun sudah banyak berubah dari laki-laki yang hanya di idamkan para gadis disekolah hingga tumbuh menjadi seorang ‘menantu’ idaman para pejabat maupun pengusaha di Korea Selatan.

Siapa yang tidak kenal Oh Sehun? Seorang pria muda yang sudah sukses di karir nya sebagai seorang CEO namun ia selalu memberi pernyataan bahwa ia hanya ‘meneruskan’ apa yang sudah ada.

 

Sehun masuk kedalam mobil range rover hitam yang senantiasa mengantarnya kemana pun lalu di ikuti oleh asisten nya yang duduk di samping seorang supir.

“anda mendapatkan ini dua hari yang lalu” ujar asisten itu , tubuhnya sengaja ia sedikit putar kebelakang untuk memberikan amplop coklat tersebut kepada Sehun.

Sehun tersenyum

Ia membaca nama sekolah menengah atas nya dulu , tempat dimana ia menimba ilmu . Sehun membuka amplop tersebut seraya menyesuaikan posisi nya dengan jok penumpang lalu menyandarkan kepalanya di jok tersebut.

***

Satu minggu sudah berlalu dan hari ini Hanna harus kembali ke Seoul demi menghadiri acara peringatan hari jadi sekolah nya yang ke tiga puluh akan digelar esok malam , sebenarnya memang ia ingin sekali kembali ke Seoul selain ingin menikmati liburan musim semi ada sesuatu yang sangat mengganjal dihatinya.

Entah mengapa tapi Hanna merasa jantung nya berdegup tak beraturan saat ia menjajakan kaki nya di bandara internasional Incheon . ia menaruh koper nya sejenak , pandangan nya menyapu seluruh penjuru tempat ini seingat nya akan ada seseorang yang menjemput nya malam ini.

Tidak butuh lama ia dapat menemukan orang itu , pria dengan tinggi menjulang berdiri di antara orang – orang yang juga menjemput keluarga mereka , Park Chanyeol pria itu sedang melambai-lambaikan tangan nya ke arah Hanna.

Hanna dapat melihat dengan jelas bahwa Chanyeol menyambut bahagia kedatangan nya padahal mereka baru saja berpisah kurang lebih sekitar tiga minggu. Hanna kembali berjalan seraya menarik koper nya untuk menghampiri Chanyeol.

“sudah menunggu lama?” ujar Hanna saat jarak nya mulai dekat dengan Chanyeol

“tidak , aku baru saja kembali dari kantor . ibu bilang kau akan pulang hari ini maka dari itu aku menjemput mu” Chanyeol tersenyum lalu mengambil alih koper yang di pegang oleh adik kesayangan nya .

Kalimat pulang dari kantor memang sudah cukup akrab di telinga Hanna . terapi yang dijalani Chanyeol selama kurang lebih enam tahun belakangan ini berhasil memberinya kesembuhan , Tuhan memang adil…

“bagaimana pekerjaan mu disana?” mereka berjalan seraya bercengkrama , setiap pasang mata yang melihat mereka merasa sedikit cemburu pasalnya Chanyeol uhm terlihat-cukup-tampan dengan mengenakan setelan jas biru laut seperti ini . Hanna juga tidak kalah cantik nya jika dibandingkan dengan para anggota girlgroup

“aku sangat senang karena pekerjaan ku untuk menulis majalah edisi musim dingin dan semi sudah selesai . saat nya berlibur hingga musim panas berakhir!” ujar nya antusias.

“kalau begitu traktir aku! Aku mau ice cream!” kata Chanyeol dengan nada sedikit memaksa lalu mereka tertawa bersama mendengar hal itu.

***

Malam yang di tunggu-tunggu bagi alumni sekolah menengah atas Daehan Min-guk akhirnya datang juga.

Hanna sebagai salah satu alumni yang akan datang ke acara terebut memilih untuk tampil casual dengan mengenakan celana jeans dan blouse putih sebagai atasan tak lupa ia membawa clutch bag berwarna hitam sebagai pemanis penampilan nya malam ini dan stiletto berwarna hitam dengan tinggi sekitar tujuh sentimeter ikut andil untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

Malam ini Junmyeon akan menjemput Hanna , ya mereka kan’ teman baik jadi tidak ada salah nya meskipun Hanna sudah menolak halus-halus ajakan Junmyeon karena ia terus merasa berdosa tapi Junmyeon mengancam nya dengan kalimat “ku pikir kita teman selama ini” .

Membosankan…

Sebenarnya ia tidak pernah keberatan menjadi teman Junmyeon

Hanya saja…

Yah hanya saja , Junmyeon menyukai nya dan menginginkan lebih dari sekedar teman…

Oke lupakan…

Suara klakson mobil membangunkan Hanna dari lamunan nya , dia yang sejak tadi duduk di beranda rumah secara otomatis berdiri untuk melihat siapa yang datang melalui pintu gerbang rumah yang tinggi nya sekitar satu setengah meter.

“Oh Junmyeon” ujar Hanna ketika melihat Junmyeon menurunkan kaca mobil nya lalu mengisyaratkan Hanna untuk masuk kedalam mobil .

Setelah Hanna berpamitan dengan Chanyeol yang sejak tadi terus menggoda nya mengasumsikan bahwa Junmyeon akan menjadi adik ipar nya , akhirnya Hanna dan Junmyeon berangkat . mobil yang membawa mereka dengan sekejap melesat jauh meninggalkan kepulan asap.

“kelihatan nya rumah mu selalu sepi , dimana kedua orang tua mu?” Tanya Junmyeon , ia membuka pembicaraan untuk memecahkan kesunyian diantara mereka.

“saat ini mereka sedang berada di Jepang , seperti biasa liburan musim semi…”

“oh ya? Hanya demi melihat bunga sakura?” Junmyeon mulai penasaran , pasalnya setiap kali ia menyambangi rumah Hanna , Junmyeon tak pernah bertemu dengan orang tua Hanna.

Hanna terkekeh sejenak lalu menjawab pertanyaan Junmyeon “sebenarnya ada tujuan lain selain ingin melihat bunga sakura…”

“lalu apa?” ujar Junmyeon sambil tetap focus mengemudi

“aku harus menjelaskan nya ya’?” Hanna menatap Junmyeon aneh . namun Junmyeon hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Hanna.

“baik … jadi Jepang dan musim semi adalah awal dari seorang Kim Hanna”

“maksud mu? Aku tidak mengerti” Junmyeon menoleh ke Hanna sesaat.

Hanna menghembuskan napas perlahan dia menghardik dirinya sendiri siapapun juga tidak akan mengerti tentang apa yang ia jelaskan.

Hanna memutar bola matanya bosan lalu… “Ayah dan Ibu ku pertama kalinya bertemu di Jepang saat musim semi , jadi mereka datang kesana setiap tahun ya… untuk bernostalgia”

“wah Ayah dan Ibu mu sangat romantis , apa kau tidak iri?”

“ehm… maksud mu?”

“tidak usah jauh-jauh kebahagiaan mu berada disamping mu saat ini…”

Hanna terkekeh mendengar pernyataan Junmyeon , oh apalagi ini? Apa dia menginginkan penolakan?

“aku tidak akan mengencani teman ku Kim Junmyeon , ah ya ‘Kim’ kau dan aku satu marga” ujar Hanna ia memberi penekanan pada kata ‘Kim’ oh jelas satu marga berarti saudara.

“Hanna , mengapa hati mu seperti batu?”

Hanna menelan ludah nya sejenak ia merasa suasana saat ini menjadi canggung , saat ini Hanna memutuskan untuk diam . Hanna ingin ia berhenti membujuk nya. Junmyeon kembali fokus mengemudi.

“aku penasaran , mengapa kau selalu menggunakan pertemanan kita untuk menolak ku?”

Well , pukulan telak dari Junmyeon untuk Hanna. Sungguh Hanna tidak berminat untuk menjawab rasa keingintahuan Junmyeon saat ini.

“aku tahu sebenarnya kau ingin mengencani salah satu rekan kerja mu bukan? Maka dari itu kau menolak ku”

“hampir semua rekan kerja ku wanita , satu lagi aku bekerja dibidang fashion”

“kau punya setidaknya satu rekan kerja pria . kau selalu mendapatkan sebuket bunga dari nya–”

“Junmyeon…” Hanna harus menginterupsi  “kau adalah benar benar benar salah satu teman terbaik ku”

Hanna menerka-nerka bahwa sekarang Junmyeon membenci perkataan nya

“aku tahu” Junmyeon medesah pelan lalu tersenyum getir “aku harap hati mu hancur lalu kau akan datang kepada ku” .

Hanna tersenyum mendengar perkataan Junmyeon , ia yakin bahwa sekarang pria yang berada disamping nya ini sudah sangat bosan mendengar penolakan dari nya namun mau bagaimana lagi Junmyeon juga tak pernah bosan mengajukan pertanyaan tersebut lebih dari puluhan kali.

Sejujurnya Hanna merasa berdosa jika sudah seperti ini , ingin sekali ia meminta maaf kepada  Junmyeon . Hanna mengalihkan pandangan nya ke kaca mobil

“kau berhak mendapatkan seorang wanita yang membuat mu menjadi nomor satu di hati nya . jangan membayangkan hati ku hancur untuk menemukan mu” ujar Hanna dengan intonasi nada yang rendah .

fine… I wish you’re happy”

Hanna harap Junmyeon mengutarakan nya dengan tulus . Hanna tersenyum dan menepuk bahu Junmyeon “I wish you’re happier , then”

Argumen mereka berhenti ketika mobil yang membawa mereka memasuki area sekolah terlihat banyak siswa dan siswi mengenakan pakaian berwarna merah muda untuk menyambut kedatangan para alumni.

Junmyeon meminta Hanna untuk masuk terlebih dahulu karena pria itu permisi untuk ke toilet sebentar.

Saat Hanna menjajakan kaki nya di lobi utama jantung nya mulai berdegup tak beraturan tiba-tiba ingatan nya memutar kejadian-kejadian masa lalu , semasa ia bersekolah disini.

Hanna melihat seorang gadis datang menghampiri nya “unnie! Aku membaca artikel tentang mu di majalah fashion macanegara minggu kemarin. Boleh aku minta tanda tangan mu?”

“oh ya? Tentu saja siapa nama mu?” Hanna menjawab nya dengan ramah lalu ia mengambil pena dan buku yang di berikan oleh gadis tersebut.

“In Jung”

“mengingatkan ku pada teman ku”  komentar Hanna seraya memberikan tanda tangan di buku gadis itu.

“terimakasih” ujar nya kemudian berlalu.

“Hei lihat , itu Oh Sehun!” seorang gadis histeris seketika ia berlari mengelilingi keramaian tersebut.

Oh Sehun , tidak heran jika banyak orang menganggumi nya bahkan ia sudah dikagumi sejak SMA walaupun prestasti nya pas-pasan kala itu namun sekarang dia adalah CEO muda yang sukses di karir nya .

Sehun juga sudah menyelesaikan wajib militer nya ketika ia dinyatakan lulus dengan indeks prestasi peringkat dua terbaik se Universitas ia langsung mendaftarkan dirinya untuk mengikuti wajib militer selama dua tahun , selama itu juga ia berorientasi berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelum nya.

Sudah cukup banyak majalah diberbagai belahan negara Asia memuat artikel tentang dirinya malah kala itu Hanna sempat menulis artikel tentang Sehun ya dia hanya menulis berdasarkan hasil interviu yang dilakukan oleh rekan nya.

Mengaggumkan…

Hanna hanya tersenyum melihat pria itu dari kejauhan . tiba-tiba Soojung datang bersama kekasih nya yang sekarang uhm—menjadi–ayah dari anak nya.

“astaga Jung Soo Jung!” Hanna berseru ketika mendapati Soojung berdiri didepan nya . mereka berpelukan segenap melepas rasa rindu setelah dua bulan tidak bertemu.

Yah tiga minggu yang lalu saat Hanna berada di Seoul , Soo Jung sedang berada di kampung halaman nya San Fransisco.

“Kim Hanna! Uh sudah berapa banyak model mancanegara yang kau temui?” ejek nya penuh canda

“jika di kalkulasikan jumlah nya sesuai angkatan kita semasa SMA” Hanna terkekeh , lalu dia sadar ada seseorang yang sudah sangat akrab dengan penglihatan nya berdiri di samping Soojung dengan senyum mengembang , astaga senyum nya tak pernah berubah Kim Jongin atau yang lebih akrab disapa Kai , ya Kai adalah nama panggilan nya .

“bagaimana kabar mu?” Tanya Kai dengan intonasi nada yang ramah

“seperti yang kau lihat , aku senang melihat kalian berdua” ujar Hanna tersimpat nada iri dihatinya ingin sekali rasanya ia cepat-cepat menyusul Kai dan Soojung.

“jangan hanya melihat , kalau begitu cepat susul kami dengan pria yang sedang berjalan ke arah mu” kata Soojung sambil tersenyum lantas membuat Hanna menoleh ke belakang .

Oh dia lagi…

Junmyeon…

“Hei… aku merasa tidak ada yang spesial diantara aku dan dia”

“Bagaimana kabar mu? Sudah lama tidak bertemu!” sapaan hangat dari Junmyeon ketika ia berhasil berdiri disamping Hanna dan mendapati Soojung serta Kai berada di hadapan nya.

“aku baik-baik saja seperti yang kau lihat . bagaimana apanya? Aku sering berkunjung ke Amerika setidaknya setahun tiga kali untuk pekerjaan kau ini pura pura saja…” ujar Kai seraya menepuk lengan Junmyeon . keduanya memang berteman baik semasa sekolah dulu . sekarang Kai menjadi seorang koreografer handal salah satu hal yang sangat di impikan nya selain memiliki keturunan bersama Jung Soo Jung , pekerjaan nya membuat dia sering berkunjung ke Negeri paman sam untuk menjadi juri kontes menari dan melatih juga memberi kuliah untuk para trainee yang akan siap diberangkatkan ke Seoul.

“Oh ya , kedengaran nya seperti itu” lalu Junmyeon dan Kai memilih untuk menepi sejenak demi bernostalgia.

“bagaimana hubungan mu dengan pria si pengirim bunga itu?” bisik Soojung , ia sangat penasaran . well , Hanna memang sering bercerita tentang pria itu kepada Soojung.

“hubungan kami baik-baik saja” jawab Hanna diiringi senyuman

Soojung mendecak gemas , pasalnya setiap kali ditanya tentang hubungan percintaan nya Hanna selalu menjawab dengan pernyataan yang sama “apa dia orang Korea?”

“aku bahkan sudah mengatakan nya puluhan kali , kan’ ?” ujar Hanna singkat.

Lalu seseorang menepuk bahu Hanna pelan…

Membuat Soojung yang melihat nya kerap membulatkan mata nya…

Lantas Hanna menoleh…

“sudah lama tidak bertemu” suara nya sudah sangat akrab di telinga Hanna , bentuk fisik nya sudah taka sing lagi di mata Hanna.

Waktu seakan-akan berhenti udara juga ikut berhenti napas Hanna tercekat seolah-olah tidak ada oksigen saat ini.

Oh Sehun…

Dia mengenakan celana dan coat dengan warna senada , rambut nya ditata rapih jauh lebih tampan dari foto-foto yang selalu ia kirim melalui email untuk Hanna . dia benar-benar tampan.

“kau membuat ku terkejut…” ujar Hanna singkat lantas membuat Sehun tersenyum malu , lalu ia mengajak Hanna untuk menepi sejenak dari keramaian ini.

“ku rasa aku membutuhkan nya saat ini , boleh aku pinjam sejenak?” Tanya Sehun dengan nada sedikit memohon kepada Soojung , sahabat Hanna.

“tentu , dia bahkan bukan milik ku bawa saja” ledek Soojung lantas membuat Hanna memberikan nya tatapan Hei-Kau-Sangat-Menyebakan!

Kemudian mereka berjalan berdampingan menyusuri koridor ini.

Hubungan mereka tidak pernah lepas dari Kendali mereka masing-masing . keduanya masih sering bertukar email dan kabar bahkan pernah sengaja bertemu untuk melepas rindu. namun masih belum ada kejelasan masih sama seperti delapan tahun lalu yang diberikan oleh Sehun lantas membuat Hanna selalu takut kerap kali mengingat hubungan mereka.

Sebuah pernikahan yang mereka jalankan kala itu hanya pernikahan yang sah didepan pendeta kedua belah pihak keluarga memang ‘sengaja’ tidak melaporkan pernikahan itu untuk disahkan secara hukum dimata negara , ya memang sengaja.

Pernikahan seperti itu memang bisa dibatalkan jika sudah melewati batas waktu satu tahun lama nya.

Sejak perpisahan itu kedua nya memang sulit untuk bertemu karena kesibukan masing-masing terakhir mereka bertemu adalah dua tahun yang lalu saat musim gugur ketika Soojung dan Kai menggelar pesta pernikahan mereka dan selebihnya mereka hanya melakukan komunikasi melalui telepon , email , dan panggilan video.

Perpisahan di Bandara kala itu masih menempel jelas di ingatan Hanna singkat namun sangat bermakna pasalnya kala itu Sehun sedang sibuk mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi namun dia masih berusaha untuk menemui Hanna di Bandara ketika pesawat nya akan lepas landas tiga puluh menit lagi demi mengucapkan salam perpisahan sementara.

“jaga dirimu baik-baik pastikan hati mu hanya untuk seseorang yang saat ini sedang memeluk mu kau tahu aku akan selalu memegang janji ku dan satu lagi aku akan selalu merindukan mu , Kim Hanna” Ujar Oh Sehun, delapan tahun yang lalu di Bandara Internasional Incheon.

“bulan ini kau bahkan tidak mengirimkan ku bunga” ujar Hanna dengan nada sedikit kesal , saat ini mereka sedang duduk berdampingan di bangku taman sekolah.

“bukan aku yang mengirimkan bunga itu…” ucap Sehun santai diam-diam ia mengelak namun Hanna cukup cerdas menebak nya.

“bohong”

Lantas Sehun tertawa seraya mengacak-acak rambut Hanna pelan

“untuk apa sih’ kau mengirim kan ku bunga sebulan sekali? Kau tahu jika dikalkulasikan bunga-bunga dari mu semenjak delapan tahun cukup untuk membuat sebuah taman kota di Washington DC”

“oh ya? sebenarnya aku hanya bingung bagaimana menghabiskan uang ku”

“jadi… aku tempat pelampiasan mu menghabiskan uang? Ingat aku bukan pecinta uang…”

Sehun menepuk tangan lalu “bukan pecinta uang?? Lalu mengapa kau selalu terjaga setiap malam? Bahkan kau terlihat seperti mayat hidup . tahu? ” cibir Sehun di akhiri dengan suara tawa renyah , suara tawa yang sangat Hanna rindukan.

Atas ucapan nya Sehun dihadiahi pukulan kecil oleh Hanna

“acara akan segera dimulai , saat nya masuk!” ujar Soojung yang tiba-tiba datang menghampiri Sehun dan Hanna lantas kedua nya mengangguk kemudian berjalan mengekori Soojung.

***

Lobi utama yang digunakan untuk menggelar acara hari peringatan ini menjadi lebih ramai dari sebelumnya . di panggung sana terlihat bagaimana menyebut manusia satu ini? Si mulut kaleng? atau Senior paling eksis seantero sekolah? Pasalnya ia juga cukup terkenal pada masa itu karena selalu menempel dengan flower Boy ya! Byun Baekhyun pria berambut coklat ia terlihat mengenakan kemeja dan celana bahan dengan warna senada yaitu hitam sedang bernyanyi menghibur para tamu undangan yang datang.

Suara Baekhyun mengalun indah membuat para pendengarnya ingin menggoyangkan kepala ke kanan dan kiri atau depan dan belakang.

Sudah banyak yang berubah selama delapan tahun belakangan ini .

Baek Hyun , sekarang pria itu adalah seorang pelatih vokal yang handal ia bekerja sama dengan Kai dan salah satu perusahaan industri hiburan kelas papan atas seperti LH entertainment yang dimiliki oleh Oh Luhan , kakak dari Oh Sehun.

Di sudut sana terlihat Hanna sedang berpelukan dengan Kyungsoo tak lupa ada Sehun yang selalu mengawasi nya . Hanna sangat merindukan sahabat baik nya yang satu ini terakhir mereka bertemu sekitar dua tahun yang lalu saat Hanna sedang berada di Jepang untuk menghadiri salah satu acara Fashion Show.

Saat ini Kyungsoo masih tinggal di Jepang pekerjaan nya sebagai kepala Chef membuatnya membuka beberapa restaurant berbagai menu makanan Asia di dua negara yaitu Jepang dan Korea Selatan bisa dikatakan dia cukup sukses di usia muda nya saat ini.

Kesuksesan Junmyeon memang tidak usah ditanya dia tidak jauh berbeda dengan Sehun yaitu meneruskan bisnis keluarga nya namun level Junmyeon sedikit lebih tinggi dari Sehun .

Perusahaan nya membuka cabang di Amerika untuk pertama kalinya dan Junmyeon dipercayai untuk memegang perusahaan tersebut , maka dari itu ia akan menetap di sana untuk kurun waktu yang tidak bisa ditentukan.

Delapan tahun bukan lah waktu yang singkat untuk menggapai mimpi-mimpi mereka .tidak pernah ada yang tahu bahwa kini siswa yang sempat dikategorikan sebagai anak ‘nakal’ menjadi seorang CEO sukses , pelatih vokal , dan koreografer yang handal.

Hanna tidak pernah menyadari bahwa ia memiliki minat di bidang fashion yang setiap hari nya berkecimpung dengan pemotretan , make up , aksesoris dengan brand ternama dan lain sebagainya . menjadi seorang Fashion Jurnalis kelas atas benar-benar diluar dugaan banyak orang karena mereka pikir Hanna akan menjadi seorang Dokter namun kenyataan nya tidak.

Soojung harus menerima kenyataan bahwa Kai melarang nya menjadi wanita karier . it’s okay as long as I’m happy with you ujar Soojung ketika Kai memintanya untuk mengurusi Kim Manse saja dirumah .

 

tidak ada hal seperti ‘keberuntungan’ hanya ada ‘waktu’ yang baik dikombinasikan dengan ‘kerja keras’

tidak peduli se-kaya apapun orang tua mereka baik Sehun maupun Junmyeon jika mereka tidak menggunakan waktu dengan baik dan tidak bekerja keras tidak akan ada yang namanya sebuah kesuksesan.

Karena yang berhak menentukan kesuksesan mereka adalah diri mereka sendiri…

***

Tiga jam sudah berlalu , kini saat nya Hanna meninggalkan sekolah . Soojung memeluknya begitu erat seperti entah kapan akan bertemu kembali. Sehun memperhatikan nya dengan seksama dan Junmyeon sudah pulang lebih awal karena ia harus kembali ke Amerika.

“Sepertinya kita harus mengadakan reunion lagi…” ujar Soojung ketika ia melepaskan pelukan nya.

Mobil yang dikemudi oleh Kai datang menawarkan Soojung sebuah perpisahan.

“aku akan berada di Seoul untuk waktu yang lama , kau bisa berkunjung kerumah ku jika kau mau” kata Hanna seraya melambaikan tangan nya kepada Soojung.

“Bye!” ujar Soojung singkat seraya melambaikan tangan nya ketika ia sudah berada didalam mobil lalu mobil tersebut melesat meninggalkan area sekolah.

Sehun tersenyum lalu mereka berdua berjalan menuju mobil Mersedes Benz hitam milik Sehun. Ia membukakan pintu mobil untuk Hanna

“aku bisa membuka nya sendiri…”

“ini disebut gentle man sudah masuk tidak perlu membantah”

“o…ke” ucap Hanna saat ia mulai masuk kedalam mobil.

Sehun menekan tombol start engine dia mengenakan sabuk pengaman lalu mengantar Hanna pulang ke rumah . saat di jalan , Sehun memainkan lagu dari salah satu CD yang berada di mobil nya.

Hanna melihat keluar kaca mobil , tersenyum ketika lagu berjudul Lost In Love dimainkan . lagu itu mengingatkan mereka akan masa lalu .

“sepertinya kau sangat menikmati lagu ini?” Sehun menggoda Hanna dengan sesekali melirik kearah wanita yang berada disamping nya.

“apa ini sebuah pertanyaan? Ku rasa aku tidak perlu menjawab nya”

“kau boleh mengambil CD nya jika kau mau” tawar Sehun

“aku sudah memilikinya , for your information” ujar Hanna singkat seraya melihat-lihat tumpukan CD yang berada di dashboard mobil Sehun.

“kedengaran nya kau dan aku saling merindukan satu sama lain” ucap Sehun lalu mereka berdua tertawa seolah-oleh memang benar seperti itu adanya , mereka memang benar merindukan satu sama lain.

“Sehun” kata Hanna saat mereka berhenti tertawa “kau bahkan tidak mengirimkan ku bunga bulan ini…” Hanna mengulang perkataan nya beberapa jam yang lalu.

“bunga apa? Kau bilang jika dikalkulasikan cukup untuk membangun taman kota…”

“mawar merah , mawar putih , mawar biru , dan mawar merah muda”

“ku pikir aku tidak mengirimkan nya bulan ini”

“mengapa?”

“karena aku tahu kau akan pulang…” jawab Sehun lalu di akhiri dengan seulas senyuman dibibir nya.

Mendengar jawaban Sehun, Hanna tersenyum seraya mengalihkan wajahnya ke kaca mobil.

“jangan sembunyikan senyuman mu…”

Oke…sepertinya Hanna merasakan ratusan kupu-kupu terbang diperutnya saat ini . setelah itu mereka tidak berbicara.

Sehun memang tidak pernah menyatakan bahwa ia menyukai Hanna namun semua perbuatan yang ia lakukan jelas demi Hanna . ia berjuang untuk tetap ‘sendiri’ ketika pasangan suami istri Luhan dan Jiyoon selalu memperkenalkan rekan-rekan nya dari anggota aktris papan atas sampai mahasiswi semuanya dikenalkan kepada Sehun , namun ia selalu menolak .

Tidak hanya itu saja Baekhyun juga kerap kali meledeknya dengan menggaet gadis gadis muda , ruang lingkup nya tidak jauh dari artis . ah manusia satu itu memang melelahkan…

“apa kau masih menyukai susu yogurt?” Sehun bertanya

“sudah keluar dari ingatan ku , tapi… ya masih salah satu minuman favorit ku”

“kau tidak berubah”

Hanna mengangguk . ia sempat berpikir bahwa sekarang percakapan mereka bukan tentang susu yogurt.

“kau akan mendapatkan apa yang kau suka” ujar Sehun , mobil nya semakin dekat dengan toko serba ada. Setelah menepi , Sehun meninggalkan Hanna di mobil sendirian.

Beberapa saat kemudian , Sehun kembali dengan membawa satu kantung plastik.

“ini , minuman kesukaan mu” Sehun memberikan kantung plastik itu yang penuh dengan susu yogurt.

“apa kau bercanda? Ini terlalu banyak?!”

“itu karena kau tidak mendapatkan bunga bulan ini” kata Sehun lalu ia menekan tombol start engine . Sehun mengacak-acak rambut Hanna , membuat Hanna menginginkan Sehun melakukan lebih entah mengapa Hanna sangat menyukai hal ini melakukan hubungan jarak jauh selama bertahun-tahun membuat nya merindukan segala tingkah laku Sehun.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan . Hanna meminum susu yogurt tersebut dan dia memberikan Sehun sebotol susu yogurt setelah tutup botol nya dibuka oleh Hanna.

Tangan kanan nya tetap memegang setir dan tangan kirinya meneguk susu yogurt tersebut.

“Hei” Hanna memanggil nya . Sehun melihat nya kemudian kembali fokus mengemudi

“mengapa kita tidak merasa canggung setelah sekian lama tidak bertemu satu sama lain” Tanya Hanna.

“mengapa kita harus canggung?” Sehun balik bertanya lalu menempatkan botol susu yogurt tersebut  ditempat menaruh botol yang sudah tersedia dimobilnya.

“karena…” Hanna berhenti , memegang erat botol susu yogurt ditangan nya “karena itu tidak membuat mu seperti bertemu teman lama mu”

“aku tahu…” Sehun berhenti lalu melanjutkan kalimat nya “kau terlihat tidak canggung , kau juga bertingkah seolah-olah sesuatu tidak pernah terjadi diantara kita”

Hanna memasukan botol kosong tersebut kedalam kantung plastik

“mudah bukan? Tingkah laku ku adalah bagaimana kau memperlakukan ku”

“Sehuuuuun”

“Hannaaaa”

“aku serius”

“aku tahu itu” kata Sehun , ia tersenyum lantas Hanna memukul lengan nya.

Kemudian Hanna mengalihkan pandangan nya . ia melihat bahwa jarak mobil mereka semakin dekat dengan rumah Hanna  . Hanna tidak mau jika setelah ini Sehun dan dirinya tidak tahu kapan akan bertemu lagi.

Aku bosan dengan cerita cinta ini…

Hanna benar-benar sudah bosan dengan ini . bagaimana jika Sehun hilang begitu saja tanpa pernah menyatakan cinta nya.

Jika dia tidak kunjung memulai , sebaiknya kau yang memulai

Oh tidak itu bukan gaya Hanna , sama sekali bukan.

“Hanna” tiba-tiba suara Sehun membangunkan Hanna dari lamunan nya “oh?” ucap Hanna sangat singkat , ekspresi wajahnya masih seperti dulu .

“kita sudah sampai didepan rumah mu…”

Hanna menghembuskan napas perlahan ketika melihat rumah nya yang kini sudah gelap , pasti Chanyeol sudah tidur.

“Sehun”

“Ya?”

“Kau…”Hanna berhenti sejenak berusaha untuk menemukan kalimat yang pas dan Sehun menanti-nanti ucapan nya “ Apa saat kau mengucapkan keinginan mu delapan tahun yang lalu . apa kau bersungguh-sungguh?”

Sehun tersenyum , ia tahu betul apa maksud wanita dihadapan nya saat ini “kau membuang waktu berharga jika kau tidak menjadikan ku kekasih mu atau apapun itu” ketimbang malu saat ini ekspresi wajah Hanna lebih ke-arah-kesal sungguh ia sangat lelah dengan Sehun.

“tidak , aku tidak ingin melakukan nya”

“a..apa?” terlihat seulas kekecewaan diwajah Hanna

“kau…” kata Sehun

“aku tidak ingin melihat mu menjadi mayat hidup lagi…”

“setelah ini tinggalah dirumah dan–”

Cepat-cepat Hanna menginterupsi ucapan Sehun “apa? Kau menyuruh ku tinggal dirumah? Lalu bagaimana aku mendapatkan uang? Jika hanya ingin mengejek ku lebih baik aku turun saja!” emosi Hanna memuncak , ia menaruh kantung plastik berisikan susu yogurt tersebut kemudian keluar dari mobil Sehun.

Dengan sigap Sehun mengikutinya lalu memegang tangan nya erat

“aku belum selesai bicara , mengapa kau jadi tempramen seperti ini” ujar Sehun dengan nada kesal.

“lihat , kau kembali mengejek ku lagi” Hanna mengalihkan wajahnya ketika Sehun berusaha untuk melihat kedua bola matanya . mata nya mulai memanas dadanya terasa sesak , ia menahan untuk tidak menangis.

Sehun memegang kedua bahu Hanna

“Hanna”

dia masih enggan menatap Sehun.

“Hanna”

Sehun mulai memegang pipi kirinya lantas membuat Hanna menatap wajah nya dengan mimik wajah menahan tangis dan kecewa semuanya bercampur.

“dengarkan baik-baik” ujar Sehun , ia menghembuskan napas sejenak lalu kembali mengucapkan kalimat nya

“aku belum menyelesaikan ucapan ku , jangan menjadi mayat hidup lagi setelah ini kau tinggal dirumah saja , karena….” Ia berhenti

“karena apa?” Tanya Hanna

“karena setelah ini kau harus menjadi ibu dari anak-anak ku kelak”

Apa ini?

Haruskah Hanna bahagia?

Ya Hanna sangat bahagia

“ku pikir kau romantis , tapi seperti ini cara mu melamar ku?”

Sehun mengangguk “aku memberi mu waktu untuk menjawab” kata Sehun.

“apa aku hanya menjadi ibu dari anak-anak mu tanpa kau mencintai ku?”

Sehun mengacak-acak rambut Hanna gemas “bodoh… kau pikir membuat anak tidak memakai cinta. Oke jangan dibahas”

“tidur lah ini sudah larut malam” ujar Sehun kemudian mengecup puncak kepala Hanna singkat.

Sehun sudah memintanya untuk beranjak namun Hanna masih enggan meninggalkan Sehun .

“Sepertinya kau ingin menghabiskan malam dengan ku” ledek Sehun kemudian mereka berdua tertawa “Sehun” kata Hanna “seperti ini kah cara mu melamar ku?” ia kembali mengulang pertanyaan beberapa menit yang lalu.

Sehun kembali tersenyum lalu melingkari satu tangan nya di pinggang Hanna membuat jarak mereka semakin dekat lantas satu tangan Hanna menempel pada bahu Sehun.

“kau menginginkan ku melakukan pilihan yang kedua?”

Mimik wajah Hanna bingung namun ia juga tak bisa berbuat apa-apa gerak tubuhnya sudah dikunci oleh Sehun saat ini .

“jadilah istri ku” Sehun menatap Hanna , tatapan mereka saling bertemu lantas membuat Sehun tersenyum.

“disini” ujar Sehun ketika ia menyentuh lembut bibir Hanna . membuat jantung Hanna berhenti untuk berdetak sejenak . perasaan yang sama ketika Sehun mencium nya kala itu di perkemahan musim panas delapan tahun yang lalu.

“bolehkan aku?”

Hanna menatap Sehun . Hanna masih ingat hari pertama ia terbangun disamping Sehun yang bertelanjang dada dan mereka menggunakan cincin yang sama , semuanya saat menyebalkan kala itu. Namun sekarang hati nya tidak pernah lelah untuk menunggu Sehun . dan Sehun sudah berada dihadapan nya saat ini , dia datang kepada Hanna.

Hanna tersenyum kepada Sehun . Sehun kembali tersenyum kepada Hanna sebelum perlahan-lahan Hanna mengangguk , Hanna memberikan nya izin.

Selanjutnya , Hanna mendapatkan ciuman dari seseorang yang menunjukan bahwa ‘menunggu’ adalah sesuatu yang fantastik jika mereka memang merasa tulus . dan sekarang ketulusan itu membuat Hanna bahagia.

Tidak…

Hanna sangat tidak sabar…

Terkadang Hanna ingin melupakan segalanya tentang Sehun karena dirasanya begitu lelah tapi ia tidak pernah bisa bahkan satu hari pun tidak bisa. Dan Hanna tidak akan pernah melupakan nya . ia tidak ingin karena ia mengingat kenangan nya bersama Sehun.

Hanna memegang lengan Sehun ketika dirasanya Sehun tersenyum dibibirnya . mungkin Sehun senang , dan mungkin Hanna yang paling senang disini.

Malam ini begitu berharga . Sehun tidak bisa lebih romantis dan Hanna tidak merasakan paksaan karena Sehun dengan baik menuntun Hanna.

Tangan Hanna yang lain memegang bahu Sehun . Sehun menghentikan ciuman sejenak lalu bergumam “aku merindukan mu”

Jadilah istri ku

Hanna tersenyum. “aku juga merindukan mu” balasnya sebelum ia kembali dan Sehun memulai nya dengan lebih manis lagi.

Satu tangan Sehun di punggung Hanna dan itu membuat Hanna merasa terlindungi. Hanna memejamkan matanya , ia membawa Hanna ke saat-saat yang membuat jantung Hanna berdegup kencang untuk pertama kalinya. Hanna merasa dicintai , akhirnya ia merasa bahwa hidupnya sudah lengkap.

Mereka melepaskan ciuman itu . Hanna membuka matanya lalu Sehun mencium pipi Hanna tetap disana untuk beberapa saat . Hanna merasakan jantungnya akan mencelos dari tempatnya  dan dia tidak siap untuk menatap mata Sehun sekarang . perlahan-lahan tangan nya melepaskan bahu dan lengan Sehun.

“Hanna”

“ya?” tatapan mereka saling bertemu , lalu

“ketika aku meminta mu untuk menjadi istri ku , aku bersungguh-sungguh”

“aku tahu itu” ujar Hanna dengan lembut.

“jadi… apa jawaban mu”

“kau bilang kau memberi ku waktu”

“aku penasaran”

“rahasia” kata Hanna

“menyebalkan” Sehun tersenyum seraya mengacak-acak rambut Hanna.

“Sehun”

“Ya?”

“bermalam lah dirumah ku , kau bisa tidur dengan Chanyeol” ujar Hanna seraya membuka kan pintu gerbang untuk Sehun .

“maksud–mu?” Sehun memang sudah berniat pulang namun Hanna memintanya untuk bermalam di rumah nya.

Hanna terdiam sejenak ia menatap langit dengan warna biru gelap yang dihiasi oleh banyak bintang entah mengapa langit malam ini lebih indah dari biasanya…

“sepertinya orang tua ku harus bertemu dengan mu karena mereka harus tahu bahwa anak perempuan mereka akan menikah secepatnya”

————————————

Sepulang nya mereka dari acara keluarga tersebut , Sehun Dan Hanna memutuskan untuk pergi ke sungai Han sejenak melepaskan rasa lelah mereka ketika akhirnya mereka diberitahu bahwa sudah saat nya baik Sehun dan Hanna kembali ke kehidupan mereka masing-masing untuk mengejar mereka.

Setiap mereka berdua , sebuah argumen tidak dapat dihindarkan. itu karena mereka memiliki perbedaan pendapat.

Perbedaan sangat menganggumkan karena dengan perbedaan mereka bisa belajar untuk mengerti dan memahami satu sama lain.

Malam itu ketika langit tak bersuara , angin berhenti berhembus . Sehun mengucapkan janji nya dengan sungguh-sungguh

“Kim Hanna aku mungkin tidak sesuai dengan keinginan mu , tapi maukah kau menunggu ku hingga menjadi yang kau inginkan?”

Dan sejak saat itu mereka memutuskan untuk berjuang demi satu sama lain…

Jika ada cerita cinta yang paling aneh , Sehun dan Hanna rasa milik mereka lah yang paling aneh di dunia…

 

How far did I  come?

Where are you?

Unknown fear is standing in front of me

I’m looking for your hands in the darkness

When I feel you , I will fly in the sky

Paint your dream in your heart

When it’s hard , just accept it

My board shoulders and heart will embrace the tired you

So you have noting to fear

You have no reason to cry

 you are  beautiful just as you are

-Sehun & Hanna-


AKHIRNYAAAA FF INI SELESAI HEUHEUHEU *throws conffetti* gimana-gimana kesel gak? hahah udah gausah di delusi ini hanya sekedar fiksi kok eh lah ngga maksud , i swear heheh i’m glad that you guys give me fast respond for this fanfiction.

nantikan SehunxHanna atau BaekhyunxShihyun atau Chanyeolxsaya ya di FF selanjutnya , tolong itu yang Chanyeol jangan di anggap serius.

jujur senang banget bisa menyelesaikan FF ini , sejujur nya ini remake dari FF noonatea yang jaman dulu banget yang penulisan nya masih alay judul nya How Great Is Your Love , ehe aku juga ilfeel baca tuh FF heheh tapi gapapa itu namanya ‘improve’ .

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar , satu komentar sangat aku hargai karena aku senang ada yang mengapresiasikan karya ku walaupun banyak dari kalian menjadi silent reader tidak apa semoga kalian mendapatkan kesadaran ya 🙂

yuk jangan lupa komentar , noonatea mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata .

-love Noonatea-

 

101 thoughts on “(Noonatea) What He’s My Husband – FINAL CHAPTER

  1. Yeye, ada sequel. Nggak sabar. Ini ff nya di tunggu udah lama banget beneran. Sampe tiap hari buka blog nya terus. Aku juga pengen bisa kayak mereka. Karena dari ldr kita bisa menjadi lebih setia. aku kasih bintang 5 buat ff nya. Hehehe. Thanks. Di tunggu karya berikutnya

  2. Ohorat!!!.annyeong thor gila ini cerita bagus banget thor,alur ceritanya T.O.P wahh pokoknya daebak thor,mian baru comen thor soalnya baru nemu ini ff sekarang mianhae yoo thor.:D Salam kenal thor ditunggu karya”nya selanjutnya.hwaiting,hwaiting,hwaiting:D:-)

  3. Akhirnya ceritanya happy ending. Aku senang akhirnya mereka dapat bersama lagi dan menjadi akan menikah sah dimata hukum . Aku hanya ingin melihat mereka bahagia. Setelah 8 tahun berpisah dengan jarak yang sangat jauh. Tapi melihat mereka aku sangat senang. Next new project kutunggu ya

  4. INI FF KEREN BGT THOR!!! tata bahasanya juga bagus, gampang dimengerti.. smoga aja ada sequelnya yaa thor, hehehe.. fighting!!😁😁

  5. halo
    salam kenal,,
    aku reader baru, maksih loh ceritanya bener2 seru 🙂 alur nya juga aku suka 🙂 keren deh
    aku pas buka cerita ini udh selesai jdi maapkeun kalo baru comment di bagian akhir 🙂
    semangat terus buat nulis 🙂

  6. Wah ff nya keren bgt thor, kenalin aku new reader, usually i dont like ff with chapter cause it was bored but your ff is interested and i really expected that. Keep writing ya..

  7. Hallo author, aku sering baca ff tapi cuman sekedar baca atau silent reader, tapi ff ini ff pertama yang bikin aku nangis parahh uhh sangat menguras emosi.. Dan ini ff pertama yang aku kasih comment. Bagus banget bahasa, alurnya sama penggambaran tokohnya.. Keep writing thor:)) ditunggu sequelnya

  8. aslinya suka banget sama fanfic ini. bikin senyam senyum sendiri. daebak lah 8 tahun tidak mengubah perasaan mereka.

  9. Endingnya manis bener……
    Thanks ya kak udah ngasih cerita keren kek gini
    Ini aku tau ff ini spalnya dari rekomendasi adikku
    Haha…. Lope lope sama ceritanya
    Keep writing
    Fighting qaqa

Leave a reply to CHL Cancel reply